Peran penyintas kanker sebagai relawan dalam masyarakat untuk mengedukasi tentang pemeriksaan payudara secara mandiri (SADARI) sangat krusial dalam upaya deteksi dini kanker.Â
Jumlah kasus kanker tertinggi di kalangan perempuan adalah kanker payudara, dengan total 65.858 kasus di tahun 2020, sebagaimana dilaporkan oleh Kompas (https://www.kompas.id/baca/opini/2023).Â
Penyintas Kanker Memberi Inspirasi
Penyintas memiliki pengalaman dan wawasan yang berharga, yang dapat memberikan inspirasi kepada orang lain tentang pentingnya menjaga kesehatan.
Dengan berbagi cerita tentang perjalanan mereka, termasuk tantangan dan keberhasilan yang dialami selama proses penyembuhan, mereka mampu menunjukkan betapa besar dampak dari deteksi dini.
Pesan ini menjadi lebih kuat ketika disampaikan oleh seseorang yang telah menjalani pengalaman tersebut, menciptakan rasa kedekatan dan empati yang lebih mendalam di antara anggota masyarakat.
Keberadaan penyintas kanker sebagai relawan juga dapat menciptakan ruang yang aman untuk diskusi tentang isu-isu kesehatan yang sering kali dianggap tabu.Â
Mereka dapat mengurangi stigma yang sering menyertai kanker dan membuat topik SADARI lebih dapat diakses bagi banyak orang.
Dengan pendekatan berbasis pengalaman, penyintas dapat membantu masyarakat memahami betapa pentingnya mengenali kondisi tubuh mereka sendiri.Â
Langkah sederhana seperti melakukan SADARI secara rutin dapat meningkatkan peluang untuk mendeteksi perubahan sejak dini.
Penyintas Kanker Pemberi Edukasi