Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Iptek, dan Pendidikan, Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Mengembangkan Talenta Muda Melalui Pelayanan Tambourine

6 Oktober 2024   12:53 Diperbarui: 6 Oktober 2024   14:16 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seni. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tarian tambourine kini sering digunakan dalam ibadah di gereja-gereja aliran Pantekosta maupun gereja yang menyanyikan lagu-lagu kontemporer. Gerakan tarian yang diiringi suara khas tambourine membuat suasana ibadah lebih hidup dan semarak.

Penggunaan tambourine tidak terbatas di kota-kota besar, tetapi juga merambah hingga ke pedesaan. Gereja-gereja Pantekosta, gereja dengan musik kontemporer, dan bahkan gereja aliran kharismatik telah mengadopsi tambourine sebagai bagian dari pelayanan ibadah mereka.

Salah satu contohnya adalah di Gereja Pantekosta Isa Almasih Indonesia (GPIAI) Efata di Susukan, Pabelan, Kabupaten Semarang. Para remaja gereja ini secara rutin berlatih dan menampilkan tarian tambourine dalam ibadah raya Minggu pagi. Melalui pelayanan ini, anak-anak muda terlibat aktif dan turut berkontribusi dalam membangun iman jemaat serta memuliakan Tuhan.

Peran Tarian Tambourine dalam Ibadah

Tarian tambourine memiliki peran penting dalam memperkaya dimensi visual dan emosional dalam ibadah. Bukan sekadar gerakan fisik, tarian ini dirangkai dengan musik yang harmonis, menghadirkan suasana penyembahan yang lebih mendalam. Di GPIAI Efata, empat penari tambourine menari dengan penuh semangat di sepanjang ibadah, selaras dengan alunan musik pujian dan penyembahan. 

Gerakan tari tambourine, yang diiringi dengan ketukan ritmis tambourine itu sendiri, menciptakan suasana yang penuh sukacita dan spiritualitas. Penampilan mereka tidak hanya memeriahkan ibadah, tetapi juga membantu mengarahkan perhatian jemaat pada penyembahan dan pengagungan Tuhan.

Tambourine ini berfungsi sebagai simbol kegembiraan dalam menyembah Tuhan, dan melalui tarian, jemaat dapat lebih merasakan kehadiran Tuhan di tengah-tengah ibadah. Selain itu, tarian tambourine membantu mempererat hubungan antarjemaat, karena semua terlibat dalam satu tujuan: memuji Tuhan dengan sepenuh hati.

Sinergi Musik dan Pujian

Pelayanan tambourine ini berjalan selaras dengan musik yang dimainkan oleh pemain band gereja. Pemain musik, penari tambourine, dan worship leader bekerja sama untuk menciptakan atmosfer penyembahan yang khusyuk. Musik yang dimainkan sering kali mencakup lagu-lagu pujian dan penyembahan dengan aransemen modern, yang diiringi dengan irama tambourine yang dinamis. 

Worship leader memimpin jemaat dalam pujian dengan penuh semangat, mengajak mereka untuk bersatu dalam pujian kepada Tuhan.

Dalam ibadah di GPIAI Efata, pemimpin pujian atau worship leader didampingi oleh empat penyanyi latar, yang bersama-sama mengarahkan jemaat untuk menyanyikan pujian dengan sungguh-sungguh. Lagu-lagu yang dibawakan biasanya bertujuan untuk membangun komunikasi vertikal antara jemaat dengan Tuhan serta komunikasi horizontal di antara jemaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun