koyor adalah salah satu hidangan khas yang menggugah selera dari Salatiga, Jawa Tengah.Â
TumpangHidangan ini terkenal dengan kombinasi unik antara sambal tumpang dan koyor, yang menjadikannya makanan yang sangat diminati oleh warga setempat maupun wisatawan.
Dari  Apa Tumpang Koyor Itu?
Tumpang koyor memiliki akar budaya yang dalam di masyarakat Jawa. Koyor sendiri merupakan bagian dari daging sapi yang biasanya berasal dari jaringan otot dan urat yang menempel di sekitar tulang punggung dan lutut.Â
Sementara itu, sambal tumpang terbuat dari tempe semangit, yang dikenal di kalangan masyarakat sebagai tempe bosok.
Proses Pembuatan Koyor
Untuk mendapatkan koyor yang empuk, proses pengolahan sangat penting. Koyor perlu direbus dengan bumbu rempah yang pas agar rasanya meresap.Â
Banyak resep yang merekomendasikan penggunaan bahan-bahan seperti jahe, lengkuas, dan bawang merah untuk menambah aroma dan cita rasa. .
Sambal tumpang, yang merupakan bahan pelengkap, dibuat dengan cara menggoreng cabai, bawang, dan tempe semangit. Proses penggodokan ini menciptakan sambal yang kental dan kaya rasa.Â
Banyak orang berpendapat bahwa sambal ini adalah elemen kunci yang membuat tumpang koyor begitu istimewa. Rasa pedas, asam, dan gurihnya sambal ini berpadu sempurna dengan koyor yang lembut.
Tempe semangit, yang menjadi bahan utama sambal, memiliki karakteristik unik. Meskipun terlihat "busuk", tempe ini sebenarnya memberikan aroma dan rasa yang khas.Â
Banyak orang yang ragu untuk mencobanya, namun begitu mencicipi, mereka akan merasakan kelezatan yang berbeda. Tempe semangit adalah salah satu contoh bagaimana bahan sederhana bisa diolah menjadi hidangan yang luar biasa.
Warung Tumpang Koyor di Salatiga
Di Salatiga, warung-warung yang menjual tumpang koyor sangat mudah ditemukan. Salah satu yang terkenal adalah warung di Jalan Merak, di mana seorang ibu penjual melayani pembeli setiap pagi.Â
Suasana hangat dan ramah menjadikan warung di empetan rumah ini selalu ramai dikunjungi. Banyak orang membeli tumpang koyor untuk sarapan keluarga mereka sebelum berangkat sekolah maupun kerja.Â
Ibu penjual membungkus sambal tumpang koyor dengan daun pisang, memberikan kesan khas dan tradisional yang semakin menambah kelezatan rasanya.Â
Hidangan ini dihargai antara delapan hingga sepuluh ribu per piring, membuatnya terjangkau bagi semua orang.
Menikmati Tumpang Koyor
Hidangan tumpang koyor biasanya disajikan dengan nasi hangat. Cara penyajian yang sederhana ini justru menambah kenikmatan saat menyantapnya.Â
Pengalaman menikmati tumpang koyor adalah perpaduan antara rasa yang lezat dan aroma yang menggoda, menjadikannya hidangan yang sulit dilupakan.
Daya Tarik Kuliner Lokal
Tumpang koyor bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga simbol dari kekayaan kuliner lokal. Melalui hidangan ini, masyarakat Salatiga melestarikan tradisi dan cara memasak yang diwariskan dari generasi ke generasi.Â
Bubur tumpang koyor Salatiga adalah contoh sempurna dari keanekaragaman kuliner Indonesia. Dengan cita rasa yang khas dan cara penyajian yang sederhana, hidangan ini berhasil menarik perhatian banyak orang. Â
Melalui kuliner ini, kita tidak hanya menikmati makanan, tetapi juga merasakan kekayaan budaya dan tradisi yang ada di dalamnya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H