Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Iptek, dan Pendidikan, Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Sambal Tumpang Koyor Klaseman, Tetap Eksis Mempertahankan Tradisi

2 Oktober 2024   23:41 Diperbarui: 3 Oktober 2024   06:31 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tumpang Koyor Klaseman Salatiga/dok.pri.

Warung Tumpang Koyor di Salatiga

Di Salatiga, warung-warung yang menjual tumpang koyor sangat mudah ditemukan. Salah satu yang terkenal adalah warung di Jalan Merak, di mana seorang ibu penjual melayani pembeli setiap pagi. 

Suasana hangat dan ramah menjadikan warung di empetan rumah ini selalu ramai dikunjungi. Banyak orang membeli tumpang koyor untuk sarapan keluarga mereka sebelum berangkat sekolah maupun kerja. 

Ibu penjual membungkus sambal tumpang koyor dengan daun pisang, memberikan kesan khas dan tradisional yang semakin menambah kelezatan rasanya. 

Hidangan ini dihargai antara delapan hingga sepuluh ribu per piring, membuatnya terjangkau bagi semua orang.

Menikmati Tumpang Koyor

Hidangan tumpang koyor biasanya disajikan dengan nasi hangat. Cara penyajian yang sederhana ini justru menambah kenikmatan saat menyantapnya. 

Pengalaman menikmati tumpang koyor adalah perpaduan antara rasa yang lezat dan aroma yang menggoda, menjadikannya hidangan yang sulit dilupakan.

Daya Tarik Kuliner Lokal

Tumpang koyor bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga simbol dari kekayaan kuliner lokal. Melalui hidangan ini, masyarakat Salatiga melestarikan tradisi dan cara memasak yang diwariskan dari generasi ke generasi. 

Bubur tumpang koyor Salatiga adalah contoh sempurna dari keanekaragaman kuliner Indonesia. Dengan cita rasa yang khas dan cara penyajian yang sederhana, hidangan ini berhasil menarik perhatian banyak orang.  

Melalui kuliner ini, kita tidak hanya menikmati makanan, tetapi juga merasakan kekayaan budaya dan tradisi yang ada di dalamnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun