Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Iptek, dan Pendidikan, Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

7 Ciri Pemimpin yang Suka Mencari Pengakuan

29 September 2024   23:55 Diperbarui: 30 September 2024   08:19 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi poor leadership/https://high5test.com

Pemimpin yang terfokus pada pengakuan sering kali sulit menerima kritik konstruktif. Sebagai contoh, seorang pemimpin yang merasa terancam ketika anggota tim mengajukan saran perbaikan dan lebih memilih untuk menutup diri. 

Ketidakmampuan untuk menerima kritik dapat menghalangi pertumbuhan profesional. Tanpa umpan balik yang jujur, pemimpin dan tim tidak dapat berkembang dengan baik.

7. Mengabaikan Pengembangan Anggota Tim

Pemimpin yang fokus pada pengakuan sering kali mengabaikan pengembangan anggota tim. Misalnya, seorang pemimpin yang tidak memberikan kesempatan bagi anggota tim untuk memimpin proyek atau inisiatif baru, sehingga tidak ada ruang bagi orang lain untuk berkiprah.

Ketika pemimpin tidak berinvestasi dalam pengembangan anggota, mereka berisiko kehilangan potensi dan bakat yang berharga. 

Membangun tim yang kuat memerlukan komitmen untuk mengembangkan keterampilan dan kemampuan setiap individu.

Prioritas yang tidak seimbang ini dapat menyebabkan kebingungan dan ketidakpahaman di antara anggota tim. Ketika komunikasi tidak jujur atau tidak langsung, hubungan antaranggota dapat terganggu.

Akibat Buruk

Ketika pengakuan menjadi fokus utama, ketidakstabilan dalam kepemimpinan dapat muncul. 

Ketidakstabilan ini berpotensi menciptakan lingkungan kerja yang tidak sehat, di mana anggota tim merasa tidak aman dan tidak termotivasi.

Kesimpulan

Pemimpin yang efektif harus berusaha menciptakan suasana yang stabil dan mendukung, di mana setiap anggota merasa dihargai dan terlibat dalam proses pengambilan keputusan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun