Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Peran Aktif Gereja Dalam Menumbuhkan Kesadaran Kolektif: Menekan Kenakalan Remaja

28 September 2024   18:26 Diperbarui: 9 Oktober 2024   15:06 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sesi ini bertujuan untuk menguatkan semangat komunitas dalam menghadapi tantangan.  

Pdm. David Leo Paisa (tengah) didampingi Pengurus BKSAG Banyubiru/ Poto: Barnabas
Pdm. David Leo Paisa (tengah) didampingi Pengurus BKSAG Banyubiru/ Poto: Barnabas

Kesaksian Pertobatan

Salah satu momen penting adalah renungan kesaksian dari Pdm. David Leo Paisa, mantan pencandu narkoba. Dalam kesaksiannya, beliau menceritakan pengalaman pahitnya selama enam tahun terjerat narkoba.

Pengalaman Pdm. David menggambarkan betapa mudahnya seseorang terjerumus ke dalam dunia gelap. Dengan berbagi kisah hidupnya, ia berharap dapat memberikan inspirasi dan dorongan bagi para remaja untuk menjauhi narkoba dan kekerasan, serta menemukan jalan menuju pemulihan.

Dalam kesaksiannya, Pdm. David menjelaskan kehidupan yang dilalui saat tinggal di jalanan. Ia harus berjuang untuk bertahan hidup, menjadi pengamen dan melakukan kejahatan.

Kehidupan yang keras di jalanan menggambarkan realitas pahit yang dihadapi banyak pemuda. 

Pengalaman tersebut menunjukkan betapa pentingnya dukungan komunitas dan program-program rehabilitasi untuk membantu mereka menemukan jalan keluar dari kesulitan.

Dukungan Pusdik Bimas Polri

Dukungan dari Pusdik Bimas Polri sangat krusial dalam menyukseskan acara ini. 

Peran serta intitusi kepolisian dalam kegiatan ini menunjukkan komitmen mereka untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun