Keinginan untuk memenuhi ekspektasi sosial dan menghindari stigma negatif sering kali mengarahkan mereka pada ritual-ritual yang berisiko, di mana imbalan besar diharapkan datang dengan pengorbanan yang tidak sedikit.
Hal ini menciptakan siklus berbahaya yang memperkuat keyakinan bahwa kesuksesan harus dicapai dengan cara instan, meskipun harus mengorbankan nilai-nilai moral dan spiritual.
3. Pengaruh Budaya dan Kepercayaan Tradisional
Ada orang yang bekerja keras, tetapi merasa bahwa hasil yang mereka dapatkan tidak sebanding dengan usaha yang mereka keluarkan.
Ketidakpuasan ini bisa muncul karena berbagai faktor, seperti persaingan bisnis yang ketat, kesempatan yang terbatas, atau ketidakmampuan dalam memanfaatkan peluang ekonomi.
Perasaan frustrasi ini sering kali membuat orang mencari solusi lain, dan pesugihan dianggap sebagai jalan yang bisa memberikan hasil maksimal tanpa menghadapi hambatan duniawi.
Di beberapa budaya, kepercayaan terhadap dunia gaib dan kekuatan magis masih sangat kuat. Mitos-mitos lokal mengenai pesugihan yang melibatkan makhluk halus sering diwariskan secara turun-temurun.
4. Minimnya Keyakinan terhadap Proses Alamiah
Beberapa orang melakukan pesugihan karena mereka tidak yakin bahwa cara alamiah seperti bekerja keras, berinvestasi, atau berbisnis bisa memberikan hasil yang memadai.
Mereka lebih mempercayai kekuatan mistis dan merasa bahwa dengan bantuan pesugihan, mereka bisa menghindari ketidakpastian hidup. Minimnya keyakinan terhadap proses alamiah sering disertai dengan perasaan putus asa atau ketidakmampuan untuk melihat hasil positif dari usaha yang dilakukan dengan cara yang wajar.
5. Pengaruh Lingkungan dan Pergaulan