Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Iptek, dan Pendidikan, Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jadikan Group Whatsapp Sebagai Ajang Silaturahmi

26 September 2024   21:25 Diperbarui: 26 September 2024   23:14 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alumni SMEA N Ku2 Th 95/ dok.pri.

Di era digital saat ini, grup WhatsApp sering kali dipandang sebelah mata, dianggap sebagai tempat berkumpulnya kecurigaan dan konflik. 

Namun, Group WA alumni SMEA Negeri Wonosari KU2, adalah contoh nyata bahwa platform ini bisa menjadi ajang silaturahmi yang menguatkan hubungan antaranggota.

"Persahabatan sejati adalah ketika dua orang berjalan dalam arah yang sama, bukan karena mereka harus, tetapi karena mereka ingin." -- Anonim. 

Ungkapan ini menggambarkan semangat yang diusung oleh grup ini, di mana setiap anggota saling mendukung tanpa paksaan.

Kedewasaan dalam berinteraksi adalah kunci untuk menjaga keharmonisan. Dalam grup ini, anggota memiliki sikap terbuka, saling menghargai, dan mampu mengatasi perbedaan dengan bijak. 

Hal ini penting untuk menghindari potensi konflik yang dapat merusak kebersamaan.

Grup ini memiliki tujuan utama: silaturahmi. 

Dengan dasar ini, setiap anggota didorong untuk menghormati satu sama lain, tidak peduli latar belakang atau perbedaan yang ada. 

Nilai-nilai seperti empati dan solidaritas diutamakan, menciptakan lingkungan yang positif dan mendukung.

Tindakan nyata anggota dalam membangun silaturahmi tak kalah penting. 

Aksi sosial, seperti menjenguk anggota yang sakit atau memberikan dukungan kepada keluarga yang berduka, menunjukkan bahwa kepedulian bukan sekadar kata-kata, tetapi aksi nyata yang memperkuat ikatan.

Hari libur menjadi kesempatan emas untuk mengadakan pertemuan. 

Dalam suasana santai, anggota seperti Mas Wawan, Mas Ria, dan Mbak Sutirah dapat berbagi cerita, memperkuat tali persaudaraan, dan merencanakan berbagai kegiatan sosial, termasuk memberikan santunan kepada yang membutuhkan. 

Kegiatan ini menciptakan rasa kebersamaan yang lebih dalam.

Di bawah koordinasi Om Pujiyanto, alumni SMEA Negeri Wonosarai dari jurusan Ketatausahaan (KU 2) telah aktif menginisiasi berbagai kegiatan sosial. 

Santunan untuk anak yatim, kunjungan ke anggota yang sakit, hingga takziah adalah bukti nyata bahwa grup ini berkomitmen pada nilai-nilai kemanusiaan.

Meskipun terdiri dari 39 anggota yang tersebar di berbagai daerah, tantangan dalam mengatur waktu tak menyurutkan semangat mereka untuk tetap terhubung. 

Anggota seperti Mbak Yuli, Mas Santo, dan Mbak Agnes senantiasa mengajak semua anghota bersikap terbuka dan saling menghargai, untuk menghindari konflik yang dapat merusak kebersamaan.

Dari tempat asal mereka di Gunungkidul hingga ke berbagai lokasi di Jawa, setiap anggota berusaha menjaga komunikasi dan solidaritas.

Kesulitan dalam pertemuan rutin bukanlah penghalang. Meskipun kadang hanya sedikit yang bisa hadir, keberadaan grup WA tetap mengingatkan semua orang akan pentingnya menjaga hubungan. 

Ini adalah tempat di mana ikatan yang telah terjalin selama hampir 30 tahun dapat terus hidup.

Penggalangan dana untuk kegiatan sosial biasanya dilakukan melalui iuran sukarela dari anggota. 

Hal ini menunjukkan bahwa komitmen terhadap persahabatan dan solidaritas tidak hanya sekadar retorika, tetapi diwujudkan dalam bentuk dukungan nyata.

Akhirnya, grup WA alumni SMEA Negeri Wonosari bukan hanya sekadar tempat berkumpul secara virtual, tetapi juga sebuah komunitas yang kuat, berfungsi sebagai jembatan untuk memperkuat persaudaraan. 

Seperti yang dikatakan Helen Keller, "Tidak ada yang lebih baik daripada persahabatan yang tulus."

Dengan semangat ini, grup ini akan terus berkembang, membuktikan bahwa persahabatan dan silaturahmi dapat terjalin di mana pun kita berada, bahkan di tengah kesibukan kehidupan modern.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun