Hari libur menjadi kesempatan emas untuk mengadakan pertemuan.Â
Dalam suasana santai, anggota seperti Mas Wawan, Mas Ria, dan Mbak Sutirah dapat berbagi cerita, memperkuat tali persaudaraan, dan merencanakan berbagai kegiatan sosial, termasuk memberikan santunan kepada yang membutuhkan.Â
Kegiatan ini menciptakan rasa kebersamaan yang lebih dalam.
Di bawah koordinasi Om Pujiyanto, alumni SMEA Negeri Wonosarai dari jurusan Ketatausahaan (KU 2) telah aktif menginisiasi berbagai kegiatan sosial.Â
Santunan untuk anak yatim, kunjungan ke anggota yang sakit, hingga takziah adalah bukti nyata bahwa grup ini berkomitmen pada nilai-nilai kemanusiaan.
Meskipun terdiri dari 39 anggota yang tersebar di berbagai daerah, tantangan dalam mengatur waktu tak menyurutkan semangat mereka untuk tetap terhubung.Â
Anggota seperti Mbak Yuli, Mas Santo, dan Mbak Agnes senantiasa mengajak semua anghota bersikap terbuka dan saling menghargai, untuk menghindari konflik yang dapat merusak kebersamaan.
Dari tempat asal mereka di Gunungkidul hingga ke berbagai lokasi di Jawa, setiap anggota berusaha menjaga komunikasi dan solidaritas.
Kesulitan dalam pertemuan rutin bukanlah penghalang. Meskipun kadang hanya sedikit yang bisa hadir, keberadaan grup WA tetap mengingatkan semua orang akan pentingnya menjaga hubungan.Â
Ini adalah tempat di mana ikatan yang telah terjalin selama hampir 30 tahun dapat terus hidup.
Penggalangan dana untuk kegiatan sosial biasanya dilakukan melalui iuran sukarela dari anggota.Â