Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Sifat Angkara Murka Kurawa Dalam Politik Kontemporer

25 September 2024   10:15 Diperbarui: 28 September 2024   21:51 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemilihan kepala daerah adalah momen penting bagi masyarakat untuk menentukan pemimpin yang akan memimpin mereka dalam jangka waktu tertentu.

Namun, dalam realitas politik, kita sering melihat berbagai praktik kotor, mulai dari politik uang hingga manipulasi suara, yang menunjukkan bahwa banyak kandidat yang terjebak dalam ambisi pribadi tanpa memikirkan kepentingan rakyat.

"Dalam hal ini, banyak calon pemimpin berperan sebagai dalang dalam permainan politik, berusaha mengendalikan narasi demi kepentingan pribadi."

Politik Kotor

Fenomena ini tidak jauh berbeda dengan apa yang digambarkan oleh istilah Jawa "rebutan balung tanpo isi", yang secara harfiah berarti perebutan tulang tanpa daging.

Istilah ini menggambarkan perebutan sesuatu yang tampaknya bernilai, tetapi pada kenyataannya kosong dan tidak bermanfaat.

Dalam konteks politik, kekuasaan yang diperoleh tanpa visi dan misi yang jelas untuk kesejahteraan rakyat ibarat "tulang tanpa daging"---sekadar simbol tanpa makna. 

Pemimpin yang terlibat dalam "rebutan balung tampo isi" sering kali berfungsi sebagai dalang, memanfaatkan kepentingan publik untuk keuntungan pribadi.

Kekuasaan Sebagai Tanggung Jawab, Bukan Posisi

Pemimpin yang terobsesi dengan kekuasaan sering kali lupa bahwa kekuasaan sejati bukanlah soal posisi atau jabatan, melainkan tanggung jawab untuk membawa perubahan bagi rakyat.

Ketika kekuasaan hanya dilihat sebagai alat untuk memperkaya diri sendiri atau kelompok tertentu, hasilnya tidak lebih dari perebutan "balung tanpo isi". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun