Sebaliknya, keluarga seharusnya menjadi tempat berlindung, tetapi dengan adanya agresi verbal, rumah justru menjadi sumber stres dan konflik.Â
Situasi ini mengganggu hubungan antaranggota keluarga dan menghambat komunikasi yang sehat, membuat penyelesaian masalah semakin sulit.
6. Tidak ada Rasa Percaya
Agresi verbal sering kali mengakibatkan komunikasi yang buruk dalam hubungan interpersonal. Ketika seseorang menggunakan kata-kata yang menyakitkan atau mengancam.
Hal ini dapat memicu defensifitas pada lawan bicara, menghambat dialog yang konstruktif. Akibatnya, pesan yang sebenarnya ingin disampaikan bisa tersesat atau tidak diterima dengan baik, menciptakan kesalahpahaman yang lebih dalam.
Selain itu, komunikasi yang dipenuhi agresi verbal dapat merusak kepercayaan dan keterbukaan antara individu.Â
Ketika orang merasa terancam atau dihina, mereka cenderung menarik diri atau menghindari diskusi, sehingga menciptakan jarak emosional.
Langkah PerbaikanÂ
Anggota keluarga perlu menyadari saat-saat mereka mungkin merendahkan orang lain dan berusaha untuk menghentikan sikap tersebut. Ini memerlukan refleksi dan kemauan untuk berubah.
1. Pengelolaan Emosi
Mengelola emosi juga menjadi kunci dalam memperbaiki komunikasi. Ketika emosi tidak terkendali, reaksi impulsif sering terjadi, dan kata-kata yang merendahkan bisa keluar tanpa dipikirkan terlebih dahulu.Â