Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Akademisi

Berminat Dalam Bidang Sosial, Iptek, dan Pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Grand Design Allah Bagi Keluarga: Ketaatan Kepada Kehendak Allah

15 September 2024   20:39 Diperbarui: 15 September 2024   22:42 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keluarga ini dipilih oleh Allah sebagai bagian dari grand desain-Nya untuk membawa Yesus ke dunia. 

Ketulusan hati dan ketaatan Maria dan Yusuf kepada panggilan Allah menunjukkan betapa pentingnya mengikuti rencana Tuhan dalam kehidupan keluarga.

Keluarga masa kini perlu memiliki ketulusan hati dalam mengikuti kehendak Allah. 

Orang tua harus menjadi teladan yang baik bagi anak-anak mereka dengan mengedepankan nilai-nilai Kristiani dalam kehidupan sehari-hari. 

Setiap orang harus menghargai sakralitas perkawinan yang merupakan institusi yang dirancang oleh Allah.

Pelayanan Mujkizat Perwakinan di Kana

Pdt. Linus juga mengingatkan jemaat tentang mukjizat pertama yang dilakukan oleh Yesus, yaitu mengubah air menjadi anggur dalam peristiwa perkawinan di Kana. 

Mukjizat ini tidak hanya menunjukkan kuasa Tuhan tetapi juga menegaskan pentingnya menghargai dan menjaga kekudusan perkawinan sebagai suatu hal yang kudus dan berharga di mata Allah.

Dengan penuh semangat, Pdt. Linus mengajak jemaat untuk menerapkan prinsip-prinsip Alkitab dalam kehidupan berkeluarga mereka. 

Setiap keluarga untuk selalu mengutamakan kehendak Tuhan dalam setiap keputusan dan tindakan mereka, serta menjaga nilai-nilai kekudusan perkawinan sebagai bagian dari pelayanan kepada Tuhan.

Ibadah ini diakhiri dengan doa dan pujian yang membangkitkan semangat jemaat untuk menerapkan pesan-pesan yang disampaikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun