Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dampak & Bahaya Menjadi Tempat Curhat Tanpa Bekal Pengetahuan Sebagai Konselor

10 September 2024   18:00 Diperbarui: 11 September 2024   05:26 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi pendengar yang baik tidak selalu berarti harus memecahkan masalah orang lain. 

Menunjukkan empati dan kepedulian itu penting, tetapi mengetahui kapan harus menyarankan seseorang untuk mencari bantuan profesional adalah hal yang lebih bijak.

Selain itu, menjaga kesehatan mental diri sendiri adalah prioritas. Orang yang sering mendengarkan masalah orang lain harus tahu cara melepaskan diri dari beban emosional yang diterima.

Dampaknya

Meskipun menjadi tempat curhat adalah tanda kepercayaan dan kepedulian, tanpa bekal konseling, peran ini bisa menjadi sangat berbahaya bagi kesehatan mental sang pendengar. 

Pendengar yang tidak memiliki keterampilan konseling sering mengalami burnout emosional akibat beban masalah orang lain yang terus-menerus mereka tangani. Hal ini dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan penurunan kualitas kesehatan pribadi. 

Selain itu, mereka mungkin merasa kewalahan dan frustrasi ketika tidak dapat memberikan nasihat yang efektif, dan ini bisa mengganggu kesejahteraan mental mereka.

Pengabaian terhadap kesehatan pribadi juga bisa terjadi karena terlalu fokus pada masalah orang lain.

Oleh karena itu, sangat penting bagi pendengar curhatan untuk menyadari batasan mereka, untuk menjaga keseimbangan diri. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun