Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Akademisi

Berminat Dalam Bidang Sosial, Iptek, dan Pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Peringatan Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia: Kesadaran Mencegah Tragedi

10 September 2024   16:25 Diperbarui: 10 September 2024   17:51 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Bantuan Preventif (https://pixabay.com/)

Oleh karena itu, intervensi sosial, termasuk program yang mempromosikan keterlibatan sosial dan dukungan bagi individu yang terisolasi, sangat penting dalam pencegahan bunuh diri.

Pentingnya Layanan Kesehatan Mental yang Aksesibel

Salah satu masalah utama dalam upaya pencegahan bunuh diri di Indonesia adalah kurangnya akses terhadap layanan kesehatan mental yang terjangkau dan berkualitas. 

Dengan jumlah psikolog dan psikiater yang terbatas, banyak orang yang membutuhkan perawatan tidak dapat mengaksesnya. 

Peningkatan akses terhadap layanan ini, terutama di daerah-daerah yang rawan bunuh diri seperti Gunungkidul, adalah langkah penting yang perlu diambil.

Hari Bunuh Diri Sedunia adalah momentum bagi masyarakat global untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pencegahan bunuh diri. 

Dengan semakin banyaknya perhatian yang diberikan pada masalah ini, diharapkan stigma sosial yang selama ini menghalangi upaya pencegahan dapat berkurang.

Membangun Masyarakat yang Lebih Peduli

Peringatan Hari Bunuh Diri Sedunia adalah pengingat bahwa kita semua memiliki peran dalam mencegah tragedi bunuh diri. 

Melalui edukasi, destigmatisasi, dan peningkatan akses terhadap layanan kesehatan mental, kita bisa membantu menyelamatkan nyawa dan menciptakan masyarakat yang lebih peduli terhadap sesama. 

Meski mitos tentang "pulung gantung" masih hidup di benak masyarakat, banyak aktivis lokal dan pemerintah setempat yang kini berupaya untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kesehatan mental.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun