Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia: Kesadaran Mencegah Tragedi

10 September 2024   16:25 Diperbarui: 11 September 2024   06:58 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Bantuan Preventif (https://pixabay.com/)

Tantangan lainnya adalah kurangnya akses terhadap layanan kesehatan mental. Di Indonesia, jumlah psikolog dan psikiater sangat terbatas, dengan hanya sekitar 5.000 profesional yang tersedia untuk melayani populasi yang besar.

Kasus Bunuh Diri di Gunungkidul

Gunungkidul, salah satu kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta, menjadi daerah dengan angka bunuh diri yang tinggi. 

Setiap tahun, rata-rata 30 warga Gunungkidul meninggal karena bunuh diri, dengan sebagian besar menggunakan metode gantung diri. 

Fenomena ini bahkan sempat dikaitkan dengan mitos lokal "pulung gantung," yang secara tradisional dipercaya sebagai pertanda nasib buruk bagi mereka yang tinggal di daerah yang dilalui oleh "pulung" tersebut.

Mitos dan Depresi di Gunungkidul

Meski mitos tentang "pulung gantung" masih hidup di benak masyarakat, banyak aktivis lokal dan pemerintah setempat yang kini berupaya untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kesehatan mental dalam konteks bunuh diri. 

Menurut para ahli, depresi adalah faktor dominan dalam sebagian besar kasus bunuh diri di Gunungkidul, khususnya di kalangan warga lanjut usia yang merasa terisolasi secara sosial. 

Merasa tidak lagi berguna di masyarakat juga menjadi faktor signifikan yang mendorong seseorang ke arah bunuh diri.

 Upaya Pencegahan Bunuh Diri di Indonesia

Di tingkat nasional, pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kesadaran tentang bunuh diri, termasuk kampanye publik dan penyediaan layanan kesehatan mental yang lebih baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun