Pembersihan Diri
Selama ritual ini, Siwur Bathok digunakan untuk menimba air dari sumbernya dan kemudian dituangkan pada tubuh calon pengantin, sebagai simbol pembersihan dan penyucian.
Siraman Penganten tidak hanya membersihkan fisik tetapi juga memberikan makna simbolis. Ritual ini mempersiapkan calon pengantin untuk memasuki fase baru dalam kehidupan mereka.Â
Selain itu juga mengajarkan pentingnya menjaga kesucian dan keharmonisan dalam hubungan keluarga dan sosial.
Dengan menggunakan Siwur Bathok, upacara ini mencerminkan prinsip kedamaian dan keselarasan, di mana setiap elemen upacara memiliki fungsi dan makna tersendiri.
Kohesi Sosial
Pelestarian tradisi seperti Siraman Penganten dan penggunaan alat tradisional seperti Siwur Bathok penting untuk mempertahankan identitas budaya Jawa dan memperkuat kohesi sosial dalam masyarakat.Â
Dalam dunia yang terus berkembang, menjaga keaslian tradisi membantu menghubungkan generasi dan memperkaya pengalaman spiritual masyarakat.
Penggunaan Siwur Bathok dalam Siraman Penganten tidak hanya berfungsi sebagai alat praktis tetapi juga sebagai simbol dalam ritual pembersihan.Â
Tradisi ini mengajarkan pentingnya merenung dan menjaga keseimbangan antara kehidupan spiritual dan duniawi.
Dengan melaksanakan dan merayakan tradisi ini, masyarakat Jawa tidak hanya menghormati warisan leluhur tetapi juga memperkaya kehidupan spiritual mereka.