Sifat terlalu kritis tanpa memberikan solusi atau umpan balik yang konstruktif bisa menjadi racun dalam lingkungan kerja.Â
Kritik yang berlebihan sering kali menimbulkan ketidaknyamanan dan demotivasi pada individu yang dikritik, yang pada akhirnya dapat menurunkan moral dan semangat kerja tim.Â
Kritik yang tidak disertai dengan apresiasi atau saran perbaikan juga membuat suasana kerja menjadi tegang dan negatif, sehingga menghambat kemajuan.
4. Kurangnya EmpatiÂ
Empati adalah kemampuan untuk memahami dan berbagi perasaan orang lain, yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang harmonis.Â
Ketika seseorang kurang empati, mereka cenderung tidak peka terhadap kebutuhan emosional rekan kerja, yang dapat menyebabkan jarak emosional dan penurunan kepercayaan.Â
Tanpa empati, interaksi antaranggota tim cenderung menjadi kaku dan formal, yang dapat menghambat kolaborasi dan kreativitas.
5. Sikap Pasif-AgresifÂ
Sikap pasif-agresif, di mana seseorang mengekspresikan ketidaksetujuan atau kemarahan secara tidak langsung, dapat merusak komunikasi yang jujur dan terbuka.Â
Perilaku seperti penundaan, acuh tak acuh, atau sindiran dapat menciptakan ketegangan yang tidak perlu dalam tim.Â
Hal ini sering kali membuat masalah tidak terselesaikan, karena ketidakpuasan atau ketidaksetujuan tidak diungkapkan secara langsung dan ditangani dengan baik.