Misalnya, daripada memukul anak atau memarahinya dengan kata-kata kasar seperti "Kamu benar-benar nakal!" ketika mereka melakukan kesalahan, lebih baik jelaskan kepada anak mengapa tindakan tersebut salah dan apa konsekuensi dari perbuatannya.
Kita bisa menerapkan disiplin dengan cara yang positif, seperti mengatakan, "Jika kamu tidak membereskan mainanmu, kita tidak bisa bermain bersama nanti karena waktu kita akan habis untuk merapikannya."Â
Dengan cara ini, anak diajarkan untuk memahami dampak dari tindakannya sendiri dan belajar bertanggung jawab tanpa merasa takut atau tertekan.
Beri Ruang untuk Ekspresi Diri
Setiap anak memiliki cara unik untuk mengekspresikan dirinya. Orangtua perlu memberikan ruang bagi anak untuk mengekspresikan perasaan, pendapat, dan kreativitasnya tanpa takut dihakimi.
Jika anak Anda suka menggambar, berikan dia waktu dan alat untuk melukis apa pun yang dia inginkan tanpa mengkritik hasil karyanya.Â
Atau jika anak lebih suka bercerita, dengarkan ceritanya dengan penuh perhatian tanpa memotong atau mengoreksi secara berlebihan.
Peran Orang Tua sebagai Teladan
Anak-anak belajar banyak dari mengamati perilaku orang tua mereka. Oleh karena itu, orang tua perlu menjadi contoh dalam menjaga kesehatan mental.Â
Yaitu: Menunjukkan contoh cara mengelola stres, memperlakukan orang lain dengan hormat, dan menjaga keseimbangan emosi.
Ini mengajarkan anak tentang pentingnya menjaga kesehatan mental mereka sendiri.
Tujuan Mendidik Anak