Mohon tunggu...
Obed
Obed Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pembelajar

Tukang tulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Penjual Jagung Bakar Mengais Rezeki dari Penumpang Bus di Weleri

2 September 2024   00:40 Diperbarui: 2 September 2024   15:49 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penjual Jagung Bakar di Emperan Rumah Makan Weleri/ dok.pri

Di pinggir sebuah rumah makan besar di Weleri, Jawa Tengah, yang menjadi persinggahan utama bagi para penumpang bus malam, terdapat sekelompok pedagang yang mengais rejeki dari keramaian tempat itu. 

Di antara mereka, seorang penjual jagung dan kacang terlihat sibuk melayani pelanggan yang datang.

Dengan wajah penuh harap, ia menawarkan jagung bakar yang harum menggoda, serta jagung rebus dan kacang rebus yang hangat.

Weleri Tempat Strategis

Weleri, yang terletak strategis di jalur lintas Jawa, menjadi tempat singgah bus malam yang datang dari arah barat maupun timur. 

Biasanya, bus-bus tersebut keluar dari tol lintas Jawa untuk berhenti di Weleri, memberi kesempatan kepada penumpang untuk beristirahat dan makan di rumah makan di sana.

Penjual jagung ini memanfaatkan momen tersebut dengan menawarkan barang kepada para penumpang yang turun.

Momen Berjualan

Penjual jagung ini bukan hanya menawarkan makanan, tetapi juga sebuah pengalaman unik bagi para penumpang. Aroma jagung yang sedang dibakar di atas bara api membangkitkan selera, terutama bagi mereka yang baru saja menempuh perjalanan jauh.

Ia membawa serta alat pembakar jagung yang sederhana namun efektif, memastikan setiap biji jagung matang dengan sempurna dan penuh cita rasa. 

Tak ketinggalan, jagung rebus manis menjadi pilihan bagi mereka yang lebih menyukai camilan yang mudah dimakan.

Di samping jagung, para penjual juga menawarkan kacang rebus yang hangat. Kacang-kacang ini direbus hingga empuk, memberikan rasa yang gurih.

Camilan ini bagi penumpang, dimakan kadang dengan sajian minuman kopi, mereka mengusir kantuk dan dinginnya malam. Dengan harga rata-rata lima ribu rupiah per buah, dagangan ini pun laris manis dibeli oleh penumpang.

Demi ekonomi Keluarga

Malam itu, para penjual jagung dan kacang duduk berdampingan, ada sekitar empat orang. Mereka duduk berjajar di emperan rumah makan, masing-masing dengan alat pembakar jagung di hadapan mereka.

Para pedagang ini tahu betul bahwa momen-momen singkat ketika bus berhenti adalah kesempatan emas untuk menjual dagangan mereka.

Dengan cekatan, mereka melayani setiap pembeli yang datang, mengupas kulit jagung, membakar, dan menyerahkannya kepada pembeli.

Perjuangan dan Kesetiaan 

Bagi sang penjual jagung dan kacang, setiap hari adalah perjuangan untuk bertahan hidup. Ia harus bangun pagi-pagi sekali untuk menyiapkan semua bahan, memastikan jagung dan kacang rebus siap sebelum bus pertama tiba.

Meskipun cuaca kadang tidak bersahabat, ia tetap setia menunggu di tempat yang sama, berharap ada penumpang yang singgah dan membeli dagangannya. 

Dengan bekerja sepanjang malam, penjual jagung dan kacang ini mampu memenuhi kebutuhan keluarganya, meski harus mengorbankan waktu istirahat dan kebersamaan.

Rumah makan besar di Weleri ini mungkin tidak pernah sepi, namun bagi para pedagang, perjuangan mereka juga tidak pernah mudah. Mereka harus bisa menarik perhatian penumpang di tengah banyaknya pilihan makanan di sekitar. 

Namun, para penjual jagung dan kacang ini tidak pernah menyerah. Ia percaya bahwa dengan usaha keras dan ketekunan, rezeki akan selalu datang, dan dari jagung serta kacang yang dijualnya.

Kerja keras

Kehidupan di pinggir rumah makan ini adalah gambaran nyata tentang bagaimana sebagian masyarakat mengandalkan kreativitas dan kerja keras untuk menghidupi diri dan keluarga. 

Penjual jagung dan kacang ini, bersama rekan-rekannya, menunjukkan bahwa di balik setiap jagung bakar yang dijual, terdapat cerita tentang semangat pantang menyerah. 

Mereka adalah pahlawan-pahlawan kecil yang tak kenal lelah mencari nafkah di tengah keramaian persinggahan para penumpang bus di Weleri, Jawa Tengah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun