Mohon tunggu...
Obed
Obed Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pembelajar

Tukang tulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Penjual Jagung Bakar Mengais Rezeki dari Penumpang Bus di Weleri

2 September 2024   00:40 Diperbarui: 2 September 2024   15:49 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penjual Jagung Bakar di Emperan Rumah Makan Weleri/ dok.pri

Di samping jagung, para penjual juga menawarkan kacang rebus yang hangat. Kacang-kacang ini direbus hingga empuk, memberikan rasa yang gurih.

Camilan ini bagi penumpang, dimakan kadang dengan sajian minuman kopi, mereka mengusir kantuk dan dinginnya malam. Dengan harga rata-rata lima ribu rupiah per buah, dagangan ini pun laris manis dibeli oleh penumpang.

Demi ekonomi Keluarga

Malam itu, para penjual jagung dan kacang duduk berdampingan, ada sekitar empat orang. Mereka duduk berjajar di emperan rumah makan, masing-masing dengan alat pembakar jagung di hadapan mereka.

Para pedagang ini tahu betul bahwa momen-momen singkat ketika bus berhenti adalah kesempatan emas untuk menjual dagangan mereka.

Dengan cekatan, mereka melayani setiap pembeli yang datang, mengupas kulit jagung, membakar, dan menyerahkannya kepada pembeli.

Perjuangan dan Kesetiaan 

Bagi sang penjual jagung dan kacang, setiap hari adalah perjuangan untuk bertahan hidup. Ia harus bangun pagi-pagi sekali untuk menyiapkan semua bahan, memastikan jagung dan kacang rebus siap sebelum bus pertama tiba.

Meskipun cuaca kadang tidak bersahabat, ia tetap setia menunggu di tempat yang sama, berharap ada penumpang yang singgah dan membeli dagangannya. 

Dengan bekerja sepanjang malam, penjual jagung dan kacang ini mampu memenuhi kebutuhan keluarganya, meski harus mengorbankan waktu istirahat dan kebersamaan.

Rumah makan besar di Weleri ini mungkin tidak pernah sepi, namun bagi para pedagang, perjuangan mereka juga tidak pernah mudah. Mereka harus bisa menarik perhatian penumpang di tengah banyaknya pilihan makanan di sekitar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun