Joko-Rony bertekad untuk membawa Bantul ke arah yang lebih maju dengan fokus pada pemberdayaan ekonomi lokal dan peningkatan kualitas layanan publik.
Di Kabupaten Sleman, koalisi besar yang melibatkan PDIP, PKS, dan partai-partai lainnya seperti Gerindra, Golkar, NasDem, dan PPP mendukung pasangan Harda-Danang.Â
Menurut Koeswanto, Ketua Koalisi Sleman Baru, pasangan ini mendapat dukungan besar karena dianggap mampu menyatukan berbagai kekuatan politik di Sleman.Â
Dukungan dari partai nonparlemen seperti Partai Buruh dan PSI semakin memperkuat posisi Harda-Danang sebagai kandidat kuat dalam Pilkada Sleman.
Koalisi antara PDIP dan PKS di berbagai daerah ini tidak hanya menunjukkan fleksibilitas politik kedua partai, tetapi juga membuka peluang baru dalam peta politik Indonesia.Â
Di tengah perbedaan ideologi yang mencolok, kedua partai ini tampaknya sepakat bahwa kepentingan lokal dan kebutuhan masyarakat harus menjadi prioritas utama.Â
Dengan menggabungkan kekuatan, PDIP dan PKS berharap dapat menciptakan pemerintahan daerah yang lebih stabil dan inklusif.
Di beberapa daerah, koalisi ini juga menghadapi resistensi dari para pendukung garis keras yang menganggap bahwa aliansi ini mengkhianati prinsip-prinsip partai.Â
Misalnya, di beberapa wilayah, kader-kader PKS yang lebih konservatif mungkin merasa sulit menerima kerja sama dengan PDIP, yang sering mereka kritik sebagai partai yang tidak pro-agama.Â
Demikian pula, beberapa kader PDIP mungkin keberatan dengan kebijakan-kebijakan PKS yang cenderung menonjolkan aspek-aspek keagamaan.
Meskipun demikian, para pengamat politik melihat koalisi PDIP-PKS ini sebagai eksperimen politik yang menarik.Â
