Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Ungkapan

24 Agustus 2024   22:11 Diperbarui: 24 Agustus 2024   23:35 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang teman saya sangat menyenangi tokoh politik, yang bernama Bambang Pacul. Ketika saya membuka Youtube, ada istilah yang dia lontarkan yang cukup menarik. Istilah tersebut adalah "galah", dan "melenting".

Perjalanan Karier Politik Bambang Pacul

Bambang Wuryanto, yang lebih dikenal dengan nama Bambang Pacul, adalah seorang politisi Indonesia berpengaruh dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Lahir pada 17 Juli 1956 di Sukohajo, Jawa Tengah.

Bambang Pacul telah mencatatkan perjalanan politik yang panjang dan signifikan. Sebagai anggota DPR, sejak tahun 2004, ia memainkan peran penting dalam merumuskan dan mengawasi kebijakan-kebijakan yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat.

Kariernya di PDIP menunjukkan komitmennya yang mendalam terhadap pelayanan publik dan kemajuan bangsa.

2. Ungkapan Khas dan Sikap Politik

Bambang Pacul, yang menjabat sebagai Ketua Komisi III di DPR dikenal dengan ungkapan-ungkapan khas yang menggambarkan sikap dan prinsipnya dalam berpolitik.

Dalam penggunaan metafora oleh Bambang Pacul, ia sering menyebut istilah "galah." Galah melambangkan seseorang yang memiliki kekuatan atau otoritas yang sangat besar. 

"Galah" yang secara literal berarti tiang panjang digunakan untuk menyiratkan bahwa orang tersebut memiliki jangkauan atau pengaruh yang luas dan dominan. 

Jadi, istilah ini menunjukkan posisi yang sangat penting dan tidak bisa diabaikan dalam konteks tertentu.

Istilah "melenting" yang sering digunakan oleh Bambang Pacul merujuk pada fenomena di mana terjadi lonjakan yang tajam dan cepat dalam suatu hal, seperti harga, popularitas, atau prestasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun