Ongkos perawatan dan perbaikan armada yang kian mahal menjadi beban berat bagi pengusaha. Sementara pendapatan dari angkutan konvensional menurun, biaya operasional terus meningkat.Â
Tantangan Transportasi Konvensional
Di tengah persaingan yang semakin ketat, pengusaha angkutan konvensional di Salatiga kini berada dalam posisi yang sulit. Mereka harus bersaing tidak hanya dengan transportasi online tetapi juga dengan kendaraan pribadi yang semakin banyak digunakan.Â
Tekanan finansial ini memperburuk keadaan, mendorong beberapa pengusaha untuk mengurangi armada atau bahkan menutup usaha mereka.
Persaingan ini menciptakan tekanan yang berat bagi pengusaha angkutan, yang sebelumnya sudah berjuang untuk bertahan hidup.Â
Perlunya Kebijakan yang Adil
Di tengah persaingan ini, peran pemerintah sangat penting. Dukungan pemerintah dapat berupa regulasi yang adil, insentif untuk pengusaha angkutan lokal, dan peningkatan infrastruktur transportasi.Â
Pemerintah juga harus mempertimbangkan kebijakan yang mendukung keberagaman moda transportasi. Keberagaman ini penting agar masyarakat memiliki berbagai pilihan yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka.
Sebagaimana dilakukan pemerintah dengan memberikan voucher angkot untuk pelajar beberapa waktu lalu, langkah ini telah membantu baik masyarakat maupun pemilik angkot.
Langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah dalam mendukung sektor angkutan akan sangat memengaruhi keberlanjutan industri ini. Jika dikelola dengan baik, sektor angkutan konvensional dapat tetap eksis dan berfungsi secara optimal di tengah perubahan yang cepat.
Pada akhirnya kebijakan tersebut akan berkontribusi pada keseimbangan dalam sistem transportasi, menjaga agar semua pihak, dari pengusaha hingga penumpang, mendapatkan manfaat yang adil.