Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Iptek, dan Pendidikan, Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Susah Sinyal: Masalah Koneksi Internet Untuk Belajar di Gunungkidul

12 Agustus 2024   21:12 Diperbarui: 14 Agustus 2024   17:43 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Kompas.com

Sinyal internet yang tidak stabil menjadi masalah besar di beberapa daerah terpencil di Indonesia. Meskipun banyak desa di Indonesia kini memiliki akses internet yang memadai, hal ini tidak berlaku untuk area seperti Padukuhan Jati, di Gunungkidul dan sekitarnya.

Di daerah-daerah ini, mendapatkan sinyal dari provider menjadi tantangan yang signifikan dan memerlukan solusi yang lebih berkelanjutan.

Akses internet di daerah Jati, Candirejo, Semanu, Gunungkidul memang menghadapi tantangan yang berat. Sekedar mendapat sinyal untuk telepon saja susah, apalagi untuk menikmati internet. 

Meskipun beberapa solusi telah ada, seperti antena penguat sinyal dan wifi dari iconnect, masalah dalam menangkap sinyal secara konsisten masih terus mengganggu kehidupan sehari-hari penduduk setempat.

Beberapa Kontibusi Masalah 

Keterbatasan Infrastruktur adalah salah satu penyebab utama. Di daerah terpencil, infrastruktur telekomunikasi mungkin belum sepenuhnya berkembang. Hal ini dapat menyebabkan masalah dalam distribusi sinyal yang merata, sehingga akses internet menjadi sangat terbatas.

Selain itu, Topografi daerah juga berperan penting dalam masalah ini. Kondisi geografis seperti bukit atau gunung dapat mempengaruhi jangkauan sinyal. 

Bukit-bukit batu kapur yang ada di daerah tersebut mungkin menghalangi atau melemahkan sinyal yang diterima, menyulitkan pengguna untuk mendapatkan akses yang stabil.

Kapasitas Provider juga dapat menjadi faktor yang mempengaruhi kualitas sinyal. Kadang-kadang, kapasitas jaringan dari provider tertentu mungkin tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan seluruh area.

Jika ada banyak pengguna yang bersaing untuk sinyal yang sama, hal ini dapat menyebabkan masalah dalam kualitas dan kestabilan sinyal.

Interferensi dari berbagai sumber juga bisa mengurangi efektivitas sinyal. Antena dan perangkat lain yang dipasang mungkin mengalami interferensi dari berbagai sumber, mengakibatkan penurunan kualitas sinyal yang diterima.

Layanan Provider

Walaupun layanan internet dari PLN telah mulai masuk ke daerah tersebut, masalah seperti ini masih terjadi. 

Penggunaan antena penguat sinyal dan wifi dari iconnect tampaknya menjadi solusi yang membantu, tetapi masalah mendasar mungkin memerlukan perhatian lebih dari penyedia layanan dan pembenahan infrastruktur.

Bagi penduduk di kawasan tersebut, penggunaan handphone memerlukan pencarian tempat tertentu agar bisa mendapatkan sinyal. Sinyal yang tersedia pun hanya dari provider Telkomsel yang paling kuat. 

Kondisi ini membuatnya semakin sulit bagi pengguna dengan provider lain. Kondisi ini memaksa mereka untuk mencari solusi alternatif agar tetap terhubung.

Beberapa waktu lalu, untuk mengatasi masalah ini, penduduk setempat mulai membeli antena penguat sinyal. Antena ini dilengkapi dengan alat penerima sinyal menggunakan router yang dipasang di bawahnya. 

Dengan peralatan ini, mereka yang memiliki antena penguat sinyal dapat menggunakan handphone mereka dengan lebih baik.

Namun, meskipun antena penguat sinyal membantu, handphone biasa masih sering mengalami kesulitan dalam mendapatkan sinyal dari provider. 

Hal ini menunjukkan adanya ketidakstabilan dalam jangkauan sinyal yang ada, dan solusi sementara seperti antena penguat sinyal tidak sepenuhnya memecahkan masalah.

Tanpa koneksi wifi dan antena penguat sinyal, mendapatkan akses internet di daerah tersebut menjadi sangat sulit. Masalah ini menunjukkan betapa pentingnya solusi yang lebih baik untuk meningkatkan aksesibilitas internet di daerah terpencil.

Kebutuhan Internet Untuk Anak-Anak

Saat ini, anak-anak sekolah di Sekolah Dasar Negeri Jati juga membutuhkan internet untuk mendukung proses belajar mereka. Sekolah ini sangat penting karena murid-muridnya berasal dari padukuhan sekitarnya, yaitu Padukuhan Bulu, Nongkosingit, Ngalangombo, dan Padukuhan Jati. 

Dengan infrastruktur yang kurang memadai, mereka harus bersaing dengan anak-anak di daerah perkotaan yang lebih maju, di mana akses internet dan fasilitas pendidikan sudah lebih baik. 

Ketidakcukupan infrastruktur di daerah tersebut dapat mempengaruhi kualitas pendidikan dan kesetaraan peluang bagi generasi mendatang, menjadikan ketimpangan antara daerah terpencil dan perkotaan.

Dalam konteks komunikasi sehari-hari, warga di daerah tersebut juga menghadapi tantangan tanpa jaringan internet. Bagi orang tua, hal ini sudah menjadi kebiasaan yang lumrah. Mereka bisa menggunakan handphone secara bergantian atau meminjam dari tetangga ketika diperlukan. 

Sementara itu, para remaja dan kaum muda mengatasi masalah ini dengan cara yang berbeda. Mereka sering menggunakan wifi yang tersedia atau patungan dalam membayar biaya akses internet, agar tetap terhubung dengan dunia luar dan mendapatkan informasi yang mereka butuhkan.

Infrastruktur dan topografi alam memang menjadi faktor utama mengapa sebagian warga di negeri ini belum dapat menikmati internet dengan baik. 

Dengan kondisi yang ada, pertanyaan besar tetap ada: entah sampai kapan masalah ini akan berlanjut?

Sejauh mana infrastruktur telekomunikasi akan diperbaiki untuk menjangkau daerah-daerah terpencil, dan apa solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasi tantangan topografi yang ada? 

Hal ini membutuhkan perhatian dan upaya serius dari berbagai pihak untuk memastikan bahwa semua warga, tanpa terkecuali, dapat menikmati manfaat dari teknologi informasi dan komunikasi yang semakin berkembang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun