Mengajarkan prinsip kekudusan kepada remaja Kristen melibatkan lebih dari sekadar menghindari hubungan seksual di luar pernikahan; ini juga mencakup pembentukan karakter dan pemahaman yang mendalam tentang kehendak Allah.
Pendidikan yang baik harus mencakup pemahaman tentang makna seksualitas dalam kerangka kekudusan dan komitmen kepada Allah, bukan hanya sekadar aturan atau larangan.
Dalam praktiknya, gereja dan persekutuan Kristen harus berkomitmen untuk menyediakan pendidikan yang membimbing remaja dalam memahami nilai-nilai kekudusan. Ini harus dilakukan dengan pendekatan yang penuh kasih, tidak menghakimi, dan mendorong mereka untuk menjalani hidup sesuai dengan ajaran Alkitab.
Pada saat yang sama, dukungan praktis seperti konseling remaja, dan bimbingan juga penting untuk membantu mereka menghadapi tantangan terkait seksualitas.Â
Pentingnya  Pertimbangan MoralÂ
Selanjutnya, terkait dengan PP Nomor 28 Tahun 2024, terdapat potensi risiko bahwa penggunaan alat kontrasepsi dalam kebijakan ini dapat dianggap sebagai legitimasi atau pengabaian terhadap norma-norma moral.
Penting untuk memastikan bahwa kebijakan ini tidak mendorong perilaku yang bertentangan dengan prinsip-prinsip kekudusan, tetapi lebih sebagai langkah pencegahan dalam situasi di mana nilai-nilai moral mungkin tidak selalu diterapkan dengan sempurna.
Dalam konteks masyarakat yang semakin kompleks, maka peran pemerintah dalam kesehatan masyarakat harus mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk nilai-nilai moral dan etika.
Bagi gereja, penting untuk memastikan bahwa kebijakan kesehatan diimbangi dengan pendidikan moral yang konsisten dengan prinsip-prinsip Alkitabiah. Hal ini bertujuan untuk menjaga agar nilai-nilai tersebut tetap dihormati sekaligus memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat.
Peran Gereja dan Pemimpin Kristen
Sebagai orang beriman, kita harus berkomitmen untuk mendukung dan membimbing remaja dalam memahami dan menghormati nilai-nilai kekudusan tentang seksualitas dan pernikahan. Pada saat yang sama, kita juga harus bersikap terbuka terhadap upaya-upaya yang bertujuan untuk melindungi kesehatan masyarakat dan mencegah dampak negatif dari perilaku seksual yang tidak diinginkan.