Harga di pasar tradisional cenderung lebih terjangkau, membuatnya menjadi pilihan ekonomi yang lebih baik bagi banyak pembeli. Kualitas produk dan harga yang bersaing menjadi daya tarik utama pasar ini.
Pasar Blauran I dan II adalah bagian dari kompleks pasar tradisional yang ramai. Di sini, pedagang buah dan sayur membuka lapak dari pagi hingga sore hari, memastikan bahwa pengunjung dapat membeli kebutuhan mereka pada waktu yang fleksibel.
Suasana pasar ini selalu hidup dan penuh aktivitas, mencerminkan keberagaman dan dinamika komunitas lokal.
Jalan Pahlawan, yang terletak di sepanjang pasar, juga dipenuhi dengan pedagang buah dan sayur. Area ini menjadi pusat perdagangan, di mana berbagai pedagang menawarkan produk mereka dengan cara yang menarik.Â
Kesibukan dan keramaian  pengunjung sepanjang jalan menambah daya tarik pasar Blauran sepanjang hari.
Selain pedagang lokal, pasar tradisional ini juga menarik pedagang dari berbagai tempat di luar Salatiga. Mereka datang dari wilayah sekitar seperti Kopeng, Bandungan, dan Dadapayam yang merupakan bagian dari Kabupaten Semarang.
Para pedagang ini membawa hasil pertanian mereka ke pasar Salatiga, dengan hasil atau produk yang mereka bawa akan memastikan bahwa pasar ini menawarkan berbagai pilihan yang sayur maupun buah segar dan berkualitas.Â
"Kula ngedol sayur-sayuran saking kasil panen saking Ngablak, Magelang ing pasar menika," menurut satu pedagang yang saya temui.
Dengan kehadiran pedagang dari berbagai daerah, pasar tradisional ini tidak hanya menyediakan variasi produk yang melimpah tetapi juga berperan penting dalam mengangkat ekonomi rakyat, karena mendukung pendapatan para petani lokal dan meningkatkan kesejahteraan komunitas di sekitarnya.
Tradisional Versus Digital
Di tengah gerusan teknologi digital yang semakin pesat, para pedagang di pasar Blauran tetap eksis dan terus bersaing dengan roda kemajuan teknologi.