Mohon tunggu...
Obed
Obed Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pembelajar

Menghidupi Kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sikap Rendah Hati Secara Keliru, Yang Sering Kita Lakukan

3 Agustus 2024   15:01 Diperbarui: 3 Agustus 2024   15:32 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Shutterstock

Kerendahan hati yang keliru terjadi ketika seseorang merendahkan diri sendiri secara berlebihan. Mereka mungkin menghindari pujian atau penghargaan atas prestasi mereka. Sikap ini bisa muncul dari rasa tidak percaya diri. 

Norma budaya tertentu juga dapat mendorong sikap ini. Akibatnya, mereka sering menghindari tanggung jawab atau peluang penting.

Kerendahan hati yang terlalu ekstrem dapat memengaruhi cara seseorang mengambil keputusan dan berdampak buruk pada efektivitas kepemimpinan. 

Inilah 5 Sikap Rendah hati secara keliru

1. Meremehkan Pencapaian Pribadi

Misalnya, seseorang mungkin mengatakan, "Saya hanya beruntung, semua ini tidak akan mungkin terjadi tanpa bantuan orang lain," padahal pencapaian tersebut merupakan hasil dari kerja keras dan kemampuan pribadi mereka.

Sikap seperti ini tidak hanya mengabaikan kontribusi pribadi, tetapi juga dapat menghambat pengakuan yang adil terhadap pencapaian dan mengurangi motivasi untuk terus berkembang.

2. Menghindari Tanggungjawab

Menghindari tanggung jawab dengan alasan kerendahan hati sering kali terjadi ketika seseorang merasa tidak layak atau tidak pantas untuk memegang peran penting atau membuat keputusan besar. 

Misalnya, seseorang yang mengatakan, "Saya tidak bisa memimpin proyek ini karena ada orang lain yang lebih berpengalaman dan lebih baik. Saya hanya akan membuat masalah jika saya mengambil peran itu." 

Meskipun niat awalnya mungkin baik, hal ini dapat menghambat kemajuan pribadi dan sikap profesional serta mempengaruhi efektivitas tim secara keseluruhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun