Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memiliki Pendidikan Tinggi Tidak Selalu Linear dengan Pendapatan Tinggi

30 Juli 2024   20:44 Diperbarui: 2 Agustus 2024   05:48 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memiliki hubungan dengan para profesional, alumni, atau mentor dalam bidang tertentu bisa membuka peluang kerja yang tidak tersedia untuk umum, memberikan rekomendasi yang kuat, dan menawarkan wawasan berharga tentang industri tersebut.

Jaringan yang luas sering kali membantu seseorang dalam menemukan pasar kerja dengan lebih efektif, menemukan peluang karir, dan negosiasi gaji yang lebih baik.

Faktor Geografis

Faktor geografis mempengaruhi pendapatan secara signifikan, terutama di daerah kurang berkembang seperti kota kecil atau pedesaan. 

Di wilayah-wilayah ini, biaya hidup yang lebih rendah dan pasar kerja yang terbatas berarti perusahaan tidak perlu menawarkan gaji tinggi.

Sehingga pekerjaan dengan pendidikan tinggi mungkin tidak memberikan imbalan finansial yang signifikan.

Selain itu, kurangnya peluang kerja dan persaingan yang rendah di daerah tersebut menyebabkan perusahaan tidak perlu membayar gaji tinggi. 

Hal ini berbeda dengan kawasan urban di mana permintaan dan penawaran tenaga kerja yang dinamis mendorong gaji lebih tinggi.

Dilema

Dilema berpendidikan tinggi dan prestise di mata masyarakat, tetapi pendapatan rendah dan menganggur, mencerminkan ketidaksesuaian antara nilai pendidikan dan kenyataan pasar kerja. 

Banyak lulusan dengan gelar akademis dari institusi ternama atau program prestisius. Namun, kenyataan di lapangan bisa berbeda: mereka mungkin menghadapi pendapatan rendah atau bahkan menganggur karena beberapa alasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun