Sebagai contoh, di bidang teknologi informasi atau teknik, di mana ada kekurangan tenaga kerja terampil.Â
Pekerja dengan pendidikan formal yang tidak begitu tinggi tetapi memiliki keterampilan praktis yang relevan bisa mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi karena keahlian mereka.
Keterampilan Praktis vs. Pendidikan Formal
Keterampilan praktis dan pengalaman kerja sering kali lebih dihargai di pasar kerja dibandingkan pendidikan formal. Menurut laporan dari Burning Glass Technologies, 61% dari semua pekerjaan memerlukan keterampilan praktis yang spesifik.
Selain itu, studi dari Harvard Business School menunjukkan bahwa 37% pengusaha menganggap pengalaman kerja lebih penting daripada gelar sarjana saat merekrut karyawan.Â
Di sektor teknologi, misalnya, banyak perusahaan besar seperti Google dan Apple tidak lagi mengharuskan pelamar memiliki gelar sarjana, tetapi lebih fokus pada keterampilan dan pengalaman nyata.Â
Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan praktis dan pengalaman langsung dapat memberikan keunggulan yang signifikan dalam mencari pekerjaan.
Perubahan Teknologi dan Industri
Sebuah laporan McKinsey pada 2017 memperkirakan bahwa hampir setengah pekerjaan di dunia dapat diotomatisasi dengan teknologi saat ini.Â
Otomatisasi dan AI memang mengancam beberapa pekerjaan yang memerlukan gelar sarjana, tetapi pendidikan tinggi tetap penting.
Pendidikan tinggi mempersiapkan seseorang dengan keterampilan lanjutan dan soft skills seperti kreativitas dan kepemimpinan yang sulit diotomatisasi.Â