Tantangan Integrasi Teknologi dalam Pembelajaran
Tantangan integrasi teknologi dalam pembelajaran di beberapa sekolah dasar muncul karena berbagai faktor. Salah satu tantangan utama adalah keterbatasan pengetahuan dan keterampilan teknologi di kalangan guru.Â
Banyak guru yang belum memiliki pelatihan yang memadai dalam penggunaan TIK sehingga mereka kesulitan mengintegrasikannya secara efektif dalam proses pembelajaran.
 Selain itu, resistensi terhadap perubahan juga menjadi kendala, di mana beberapa guru merasa nyaman dengan metode pengajaran tradisional dan enggan beradaptasi dengan teknologi baru.Â
Akibatnya, potensi penuh TIK untuk memperkaya proses pembelajaran dan meningkatkan kualitas pendidikan belum dapat dimanfaatkan secara optimal.
Selain keterbatasan pengetahuan, tantangan lain adalah keterbatasan infrastruktur dan sumber daya. Beberapa sekolah dasar, terutama di daerah terpencil atau dengan anggaran terbatas, mungkin tidak memiliki akses yang memadai ke perangkat teknologi seperti komputer, tablet, atau koneksi internet yang stabil.Â
Hal ini menyulitkan guru untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran berbasis teknologi. Selain itu, kurangnya dukungan teknis dan pemeliharaan yang tepat juga dapat menghambat upaya integrasi TIK.Â
Sebagai contoh, saudara saya mengajar di Sekolah Dasar di negeri Jati, daerah Gunungkidul, yang terpencil dan tidak dapat menerima sinyal yang baik. Ketika masa pandemi, saudara saya harus mengikuti Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) dan harus mengajar lewat Zoom meeting.Â
Saya melihat para siswa yang diajar harus pergi ke ladang dan mencari dataran yang lebih tinggi untuk mendapatkan sinyal.
Ruang Lingkup Kreativitas
Ruang lingkup kreativitas melibatkan kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang baru atau berbeda melalui proses berpikir inovatif.Â