Mohon tunggu...
Obed
Obed Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pembelajar

Membangun Pemikiran Lurus dan Positif demi masa depan, memberikan tulisan yang bermanfaat untuk kemajuan bersama.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Kekerasan Verbal yang Sering Dilakukan Orang Tua, Anda Harus Tahu..!

27 Juli 2024   12:58 Diperbarui: 27 Juli 2024   13:11 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.vukuzenzele.gov.za

Kekerasan verbal adalah bentuk kekerasan yang melibatkan penggunaan kata-kata atau ucapan yang dapat menyakiti, merendahkan, atau menyinggung orang lain. Ini termasuk penghinaan, ancaman, kritik yang merendahkan, atau kata-kata yang mengejek. Kekerasan verbal bisa terjadi dalam berbagai konteks, termasuk dalam hubungan pribadi, di tempat kerja, atau dalam interaksi sosial. Sering kali, bentuk kekerasan verbal ini dilakukan dalam keluarga oleh orang tua kepada anak-anak mereka atau kepada orang yang dianggap memiliki kekuasaan lebih. 

Beberapa bentuk kekerasan verbal yang sering dilakukan oleh orang tua:

Pelabelan Negatif dan Penghinaan

Menyebut seseorang dengan nama-nama buruk atau menganggap mereka tidak berharga adalah bentuk kekerasan verbal yang merendahkan harga diri dan martabat seseorang. Dalam lingkungan pergaulan bahkan keluarga, penggunaan nama buruk atau dalam bahasa Jawa dikenal sebagai "parapan" sering kali terjadi. Ini termasuk menggunakan istilah atau julukan yang bersifat merendahkan, seperti "bodoh" atau "tak berguna," serta memberikan label negatif yang merusak citra diri seseorang. Perlakuan seperti ini sering kali tidak hanya mengabaikan kontribusi dan usaha seseorang, tetapi juga menghancurkan rasa percaya diri mereka.

Dampak dari kekerasan verbal ini bisa sangat merusak, menyebabkan penurunan harga diri, kecemasan, dan bahkan depresi. Korban kekerasan verbal sering mengalami stres emosional yang mendalam dan kesulitan dalam menjalin hubungan sosial yang sehat. 

Ancaman

Di lingkungan keluarga atau pergaulan, ancaman verbal dari orang tua atau anggota keluarga dapat menjadi bentuk kekerasan yang sangat merusak. Ancaman ini sering kali melibatkan perkataan yang menakutkan atau intimidasi, seperti ancaman akan melakukan kekerasan fisik, memutuskan hubungan, atau menghancurkan masa depan seseorang. Misalnya, orang tua mungkin mengancam akan mengusir anak mereka dari rumah atau tidak mendukung mereka jika mereka tidak memenuhi harapan tertentu. Ancaman semacam ini dapat menciptakan lingkungan yang penuh ketakutan dan stres, yang berdampak negatif pada kesehatan mental dan emosional individu.

Dampak dari ancaman verbal ini dapat sangat berat, menyebabkan kecemasan, ketidakpastian, dan gangguan pada perkembangan psikologis seseorang. Ancaman dari orang tua atau keluarga sering kali membuat individu merasa tertekan dan tidak berdaya, yang dapat mempengaruhi hubungan mereka dengan orang lain serta kepercayaan diri mereka. 

Cemoohan atau Ejekan

Cemoohan atau ejekan adalah bentuk kekerasan verbal yang melibatkan menertawakan atau merendahkan seseorang dengan cara yang menyakitkan. Dalam banyak kasus, ini bisa berupa komentar yang mengejek, mempermalukan, atau membuat seseorang merasa tidak berharga. Cemoohan ini sering kali ditujukan untuk memalukan individu di depan orang lain atau merendahkan mereka secara publik, yang bisa sangat merusak harga diri dan kesejahteraan emosional korban.

Di keluarga dan dalam budaya Indonesia, kebiasaan cemoohan dan ejekan sering terjadi, terutama ketika seorang anak melakukan kesalahan atau tidak memenuhi harapan. Misalnya, anak-anak mungkin sering menjadi sasaran ejekan dari anggota keluarga atau teman-teman mereka jika mereka melakukan kesalahan, yang mengakibatkan rasa malu dan penurunan kepercayaan diri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun