Kritik yang tidak konstruktif dilakukan orang tua dengan maksud merendahkan atau menghancurkan kepercayaan diri seseorang merupakan bentuk kekerasan verbal yang sangat merusak.Â
Kritik semacam ini tidak bertujuan untuk membangun atau memperbaiki, tetapi lebih fokus pada merendahkan harga diri dan kemampuan individu.Â
Contohnya termasuk memberikan komentar yang meremehkan, seperti "Kamu selalu gagal" atau "Kamu tidak pernah bisa melakukan apapun dengan benar," yang dapat membuat anak merasa tidak berharga dan tidak mampu.Â
Seringkali, kritik seperti ini dilakukan tanpa sadar, sebagai cara orang tua untuk mempertahankan kekuasaan atau memaksa anak untuk menghormati mereka.
Dampak dari kritik yang merendahkan ini sangat serius, seringkali menyebabkan penurunan kepercayaan diri, kecemasan, dan bahkan depresi pada anak.Â
Anak-anak yang sering menerima kritik negatif semacam ini mungkin mengalami kesulitan dalam mengembangkan rasa percaya diri dan merasa tertekan dalam upaya untuk memenuhi harapan orang tua.Â
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memberikan umpan balik yang konstruktif dan mendukung, serta menciptakan lingkungan yang positif agar anak dapat berkembang dengan baik secara emosional dan psikologis.
Pengabaian
Pengabaian adalah bentuk kekerasan verbal yang melibatkan mengabaikan atau tidak menghargai pendapat, perasaan, atau kontribusi seseorang.Â
Dalam situasi ini, seseorang mungkin merasa diabaikan atau tidak dianggap penting dalam interaksi atau keputusan. Misalnya, ketika pendapat atau perasaan seseorang secara konsisten diabaikan dalam diskusi keluarga atau di tempat kerja, atau ketika kontribusi mereka tidak dihargai dan tidak diakui, mereka bisa merasa tidak diperhatikan dan kurang dihargai.
Dampak dari pengabaian ini bisa sangat merusak, menyebabkan korban merasa tertekan, terisolasi, dan tidak berharga.Â