Kekerasan verbal adalah bentuk kekerasan yang melibatkan penggunaan kata-kata atau ucapan yang dapat menyakiti, merendahkan, atau menyinggung orang lain.Â
Ini termasuk penghinaan, ancaman, kritik yang merendahkan, atau kata-kata yang mengejek. Kekerasan verbal bisa terjadi dalam berbagai konteks, termasuk dalam hubungan pribadi, di tempat kerja, atau dalam interaksi sosial.Â
Sering kali, bentuk kekerasan verbal ini dilakukan dalam keluarga oleh orang tua kepada anak-anak mereka atau kepada orang yang dianggap memiliki kekuasaan lebih.Â
Beberapa bentuk kekerasan verbal yang sering dilakukan oleh orang tua:
Pelabelan Negatif dan Penghinaan
Menyebut seseorang dengan nama-nama buruk atau menganggap mereka tidak berharga adalah bentuk kekerasan verbal yang merendahkan harga diri dan martabat seseorang.Â
Dalam lingkungan pergaulan bahkan keluarga, penggunaan nama buruk atau dalam bahasa Jawa dikenal sebagai "parapan" sering kali terjadi.Â
Ini termasuk menggunakan istilah atau julukan yang bersifat merendahkan, seperti "bodoh" atau "tak berguna," serta memberikan label negatif yang merusak citra diri seseorang. Perlakuan seperti ini sering kali tidak hanya mengabaikan kontribusi dan usaha seseorang, tetapi juga menghancurkan rasa percaya diri mereka.
Dampak dari kekerasan verbal ini bisa sangat merusak, menyebabkan penurunan harga diri, kecemasan, dan bahkan depresi. Korban kekerasan verbal sering mengalami stres emosional yang mendalam dan kesulitan dalam menjalin hubungan sosial yang sehat.Â
Ancaman