Mohon tunggu...
Obed
Obed Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pembelajar

Menghidupi Kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mencari Hubungan Antara Agama dan Teknologi

24 Juli 2024   19:29 Diperbarui: 25 Juli 2024   20:35 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hubungan Agama berhadapan dengan Iptek

Hubungan antara ilmu pengetahuan (ilmu) dan agama telah menjadi subjek perdebatan dan pemeriksaan filosofis selama berabad-abad.[8] Berikut adalah beberapa perspektif yang berbeda tentang hubungan antara keduanya: pertama adalah Konflik (Conflict), dalam pandangan ini, ilmu dan agama dianggap sebagai dua wilayah pengetahuan yang saling bertentangan. Konflik ini mungkin muncul ketika temuan ilmiah bertentangan dengan keyakinan agama atau ketika dogma agama menentang teori ilmiah. Sejarah mencatat beberapa kasus ketegangan antara ilmuwan dan otoritas agama, seperti kasus Galileo Galilei yang menentang pandangan gereja tentang heliosentrisme.[9] 

 

Berikutnya adalah pandangan Komplementer (Complementary), menyatakan bahwa ilmu dan agama adalah dua domain pengetahuan yang berbeda dan saling melengkapi. Ilmu digunakan untuk menjelaskan bagaimana alam semesta bekerja secara fisik, sementara agama memberikan panduan moral, etika, dan makna kehidupan. Banyak orang melihat keduanya dapat eksis bersamaan tanpa konflik.

 

Sementara ini dalam pandangan non-overlapping Magisteria (NOMA), dimana konsep ini diajukan oleh ilmuwan Stephen Jay Gould dan menyatakan bahwa ilmu dan agama memiliki domain yang berbeda dan tidak tumpang tindih.[10] Ilmu mengkaji dunia fisik dan alam semesta, sementara agama fokus pada pertanyaan moral dan makna. Gould berpendapat bahwa keduanya seharusnya tidak saling campur tangan dalam urusan masing-masing. Pandangan terakhir adalah dari Integrasi (Integration): Pendekatan ini mencoba untuk mengintegrasikan ilmu dan agama dengan mencari kesamaan dan keselarasan antara keduanya. Beberapa ilmuwan dan teolog mencoba untuk mendiskusikan bagaimana konsep-konsep ilmiah dapat digunakan untuk mendukung atau mengkaji keyakinan agama.

Dengan demikian maka pendekatan terhadap hubungan antara ilmu dan agama dapat sangat bervariasi tergantung pada keyakinan individu dan pemahaman masing-masing. Penting untuk diingat bahwa tidak semua orang memiliki pandangan yang sama tentang topik ini, dan diskusi tentang ilmu dan agama seringkali kompleks dan mendalam. Selain itu, ada banyak agama yang berbeda, dan pendekatan terhadap hubungan antara ilmu dan agama dapat berbeda-beda dalam setiap tradisi agama.  

Hubungan antara ilmu pengetahuan dan kekristenan telah menjadi subjek perdebatan dan penelitian selama berabad-abad, terutama karena kekristenan adalah salah satu agama dunia yang paling banyak diikuti dan ilmu pengetahuan merupakan metode eksplorasi pengetahuan yang kuat.

 Kaitan agama dan ilmu pengetahuan dapat dipahami diantaranya dalah dengan melihat pemisahan atau konflik. Dalam sejarah, ada periode-periode konflik antara ilmu pengetahuan dan gereja Kristen, terutama selama Abad Pertengahan. Namun, penting untuk diingat bahwa konflik semacam ini sering kali berkaitan dengan dogma gereja yang tertentu dan bukan seluruh kekristenan.  Dalam kaitan ini juga bisa dipahami tokoh dalam sejarah Kristen mencoba untuk mengakomodasi ilmu pengetahuan dengan keyakinan keagamaan mereka.

 Mereka berpendapat bahwa ilmu pengetahuan dan iman dapat bersatu, dan penemuan ilmiah dapat menjadi sarana untuk memahami lebih dalam penciptaan Tuhan. Beberapa ilmuwan Kristen seperti Isaac Newton dan Gregor Mendel adalah contoh-contoh tokoh yang menyatukan kekristenan mereka dengan penelitian ilmiah.[11]

 Penting untuk diingat bahwa pendekatan individu terhadap hubungan antara ilmu pengetahuan dan kekristenan dapat bervariasi. Sementara beberapa orang mungkin melihat ilmu pengetahuan dan kekristenan sebagai saling melengkapi, yang lain mungkin menghadapi konflik atau ketegangan antara keduanya. Kombinasi pemahaman agama, pandangan filosofis, dan pengetahuan ilmiah individu berperan dalam bagaimana mereka melihat hubungan ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun