Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Upacara Nyadaran di Dusun Jati, Gunungkidul dan Refleksi Iman

20 Juli 2024   23:20 Diperbarui: 1 Agustus 2024   16:46 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gerbang Dusun Jati/ Kompas.com

Ketika seseorang mengucapkan nazar atau permohonan yang dikabulkan, mereka berjanji untuk melakukan Nyadran ke Mbah Kyai Tengaran sebagai bentuk rasa syukur dan penghormatan mereka. 

Memang tidak ada dokumen ataupun prasasti yang dapat membuktikan siapa sebenarnya Mbah Kyai Tengaran itu. Juga tidak diketahui apa pesan dalam petilasan yang terletak di bawàh pohon besar tersebut.

Perenungan

Dalam konteks agama, hal-hal yang dianggap bertentangan dengan ajaran agama sering kali mencakup praktik atau keyakinan yang menyimpang dari prinsip-prinsip dasar yang diajarkan oleh agama tersebut. 

Misalnya, dalam banyak tradisi monoteistik, kepercayaan atau praktik yang melibatkan kekuatan gaib atau okultisme dianggap bertentangan dengan ajaran tentang keesaan Tuhan dan larangan terhadap penyembahan berhala. 

Di sisi lain, beberapa praktik budaya atau adat yang diterima secara luas dalam masyarakat lokal mungkin bertentangan dengan prinsip ajaran agama resmi. 

Misalnya, ritual atau adat tertentu yang dianggap sah dalam konteks budaya lokal bisa jadi bertentangan dengan ajaran agama yang lebih universal, terutama jika praktik tersebut melibatkan unsur-unsur yang dianggap bertentangan dengan norma agama. 

Dalam hal ini, penganut agama biasanya diingatkan untuk menilai praktik-praktik tersebut berdasarkan ajaran mereka agar tetap konsisten dengan nilai-nilai spiritual yang dianut.

Dalam agama dikenal adanya iman. Iman merujuk pada keyakinan mendalam dan komitmen terhadap ajaran agama tertentu, yang melibatkan penerimaan prinsip dan nilai-nilai yang dianggap mutlak dan tidak bisa diganggu gugat. 

Sebaliknya, sinkritisme adalah proses pencampuran unsur-unsur dari berbagai sistem kepercayaan, menghasilkan bentuk kepercayaan baru yang sering kali tidak sepenuhnya sesuai dengan ajaran asli masing-masing agama.

Sinkritisme dapat menciptakan keragaman spiritual, tetapi sering dianggap bertentangan dengan iman yang kuat dan konsisten terhadap ajaran agama tertentu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun