Nina, yang sebelumnya selalu ceria, kini kehilangan semangat. Raka merasakan beratnya beban yang harus mereka pikul. "Kita harus tetap bersatu," ujarnya, berusaha memberi semangat. Tetapi di dalam hatinya, ia meragukan dirinya sendiri.
Toni, mekanik humoris, mencoba mencairkan suasana, tetapi setelah kematian Nina, suasana menjadi semakin mencekam. Ketika Sari, mahasiswa psikologi, berusaha menganalisis perilaku mereka, semua orang mulai saling curiga.
"Aku rasa kita harus mencari tahu siapa yang bisa dipercaya," kata Sari, sambil memandang ke arah Raka. Ia merasa ada sesuatu yang tidak beres.
Raka berusaha menyembunyikan ketakutannya. Dia dekat dengan Alya, yang tetap optimis. Raka berjanji pada dirinya sendiri untuk melindungi Alya, apapun yang terjadi.
Malam yang penuh teror membawa Raka ke dalam ketakutan yang lebih dalam. Ketika dia terbangun mendengar suara di luar tenda, Raka merangkak keluar dan melihat bayangan seseorang bersembunyi di balik pohon. Instingnya memicu panik, dan ia berlari kembali ke tenda untuk memperingatkan yang lainnya.
Namun, saat ia berlari, Raka tidak menyadari bahwa dia menginjak sesuatu. Suara jeritan kembali memecah keheningan malam. Ketika semua orang berlari keluar, mereka menemukan Sari tergeletak di tanah, tanpa nyawa.
Dengan semakin sedikitnya anggota kelompok, Raka dan Alya merasa terdesak. Raka mulai mencurigai dirinya sendiri, merasa seperti ada sesuatu yang mengganggu pikirannya. Alya berusaha menghiburnya, tetapi Raka merasa ada sesuatu yang gelap di dalam dirinya.
Sari yang terakhir menyoroti petunjuk dari kematian temannya. "Kita harus mencari siapa yang terakhir melihat Joko dan Nina," ujarnya. Raka merasa ketakutan dan berusaha bersembunyi di balik senyuman Alya, tetapi dia tahu waktu semakin menipis.
Akhirnya, hanya tersisa Raka dan Alya. Dalam suasana tegang, Raka mengajak Alya untuk menemukan jalan keluar. Di tengah pencarian, Raka teringat akan kegelapan dalam hidupnya, masa lalu yang dipenuhi dengan kekerasan dan pelecehan yang membuatnya terjebak dalam ketidakpastian.
Alya merasakan ada sesuatu yang salah. "Raka, apakah kamu baik-baik saja?" tanyanya penuh kekhawatiran. Raka menggeleng, berusaha untuk tetap tenang.
Namun, saat mereka berhadapan dengan bayangan yang tampak menjauh, Raka merasakan ketakutan dan kebingungan menyelimuti pikirannya. Dalam sekejap, ingatan masa lalunya muncul: kekerasan yang dialaminya, suara teriakan, dan bayangan gelap yang menelannya.