Jadi kalau misalnya ada yang menanyakan,"Emang bisa tetep nulis dan konsentrasi pas lagi capek-capeknya badan?" Maka jawabannya adalah>"Tentu saja bisa". Buktinya, saya tetap bisa menulis dan menang beberapa kali lomba blog.
Aku dan Kayu Putih Aroma Cap Lang
Kalau boleh sedikit flashback ke masa lalu, saya ingin sedikit bercerita awal kecintaan saya pada produk dari Cap Lang ini. Ibu saya adalah orang yang pertama kali mengenalkan saya pada minyak kayu putih Cap Lang. Waktu kecil dulu, ibu saya selalu mengoleskan minyak ini di badan saya, katanya biar saya selalu merasa hangat da tidak gampang masuk angin. Ketika beranjak remaja, kayu putih bukan menjadi hal wajib bagi saya. Biasanya saya hanya menggunakan kayu putih ketika masuk angin atau untuk menghangatkan badan ketika terasa dingin.
Namun ketika saya sudah dewasa, tepatnya ketika saya sudah menjadi mahasiswa, entah kenapa saya selalu rindu dengan wangi ekaliptus yang dulu kerap menemani hari-hari saya. Aroma ini mengingatkan kehangatan yang diberikan ibu kepada saya ketika saya kecil. Kalau boleh sedikit bercerita, ketika kuliah saya harus berpisah dengan orang tua saya. Istilah kerennya merantau. Saya harus pergi ke Jakarta dan orang tua saya tetap berada di Sumatra Utara. Ketika saya merasa lelah dengan tugas kuliah yang menumpuk, saya selalu teringat dengan ibu dan itu membuat saya ingin merasakan kehangatan yang dulu sering saya rasakan. Biasanya saat itu saya langsung mencari kayu putih Cap Lang. Dan entah kenapa, setiap menghirup aroma itu rasanya ada sesuatu yang membakar semangat saya untuk terus berusaha dan bersemangat kembali.
Akhirnya setelah "coba-coba'' yang saya lakukan, saya kepincut  dengan aroma lavender dan rose. Aroma dari kedua minyak kayu putih tersebut membuat saya tergila-gila dan menjadi senjata ketika saya merasa lelah saat menulis di malam hari. Terkadang saya juga membeli varian ekaliptus dan green tea, namun yang selalu ada di rumah dan tas saya adalah lavender dan rose. Saya merasa 2 (dua) aroma ini pas untuk keseharian saya. Setelah saya searching di mba Google, mengertilah saya kenapa aroma tersebut membuat saya ON kembali ketika saya merasa lelah.Â
Ternyata memang wangi aromaterapi itu bisa menstimulus otak manusia. Ketika kita menghirup aroma tertentu, maka aroma tersebut akan sampai pada hidung bagian atas manusia, dimana bagian tersebut merupakan perpanjangan dari bagian otak yang disebut sistem limbik. Sistem limbik sendiri merupakan sebuah struktur yang berhubungan dengan kenangan, emosi dan stimulasi. Karena itulah aromaterapi bisa memicu perasaan emosional seseorang, termasuk memancing seseorang untuk berpikir kreatif.
Rasa lelah bukanlah suatu halangan bagi seseorang untuk beraktivitas, khususnya menulis. Ada cara untuk menstimulus pikiran kita agar tetap bisa produktif dan kreatif ketika sedang dihadapkan pada target tulisan yang ingin kita buat. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan kayu putih aroma dari Cap Lang. Selain menggunakan aromaterapi tentunya kita juga harus sering mencoba berkreasi untuk mengasah kemampuan kreatif yang kita miliki. Bagaimanapun otak itu seperti pisau, jika tidak digunakan maka akan tumpul sedangkan apabila terus diasah maka ia akan semakin tajam.
Berkreasilah karena kreatif itu menyenangkan
Creativity is Intelligence Having Fun (Albert Einstein)