Mohon tunggu...
Nyoman Sarjana
Nyoman Sarjana Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Penulis

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dua Kera yang Setia

11 Mei 2024   15:12 Diperbarui: 11 Mei 2024   15:13 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sore harinya sekelompok tetua Dusun mengadakan pertemuan. Pak Giyo selaku tetua berkata:
"Bagaimana dengan dua kera ini?"

Ada seorang berkata. "Kita bunuh saja. Mereka sudah merusak kebun kita. Nanti kalau dilepas kera ini akan merusak lagi."

"Ah, jangan berkata begitu dulu. Jangan bilang membunuh. Saya sudah meminta masukan masyarakat bahwa sebelum dua kera ini datang, ada satu kera besar yang berseliweran di kebun. Tidakkah dia yang merusak atau memakan buah-buahan kita."

"Kalau begitu, kita coba ambil kera ini satu. Ikat kakinya. Kalau dia melawan berarti dia nakal." Kata Pak Darto.

Akhirnya Pak Giyo mengambil tali dan mendekati kera tersebut, lalu berkata.

"E kera. Walau kamu binatang, tapi ada juga yang mengerti. Sekarang kamu akan saya ikat. Jangan melawan." Kata Pak Giyo.

Kera Salam diambil duluan. Ia sadar kalau melawan akan mati juga. Akhirnya dia diam. Diikat kakinya ia diam. Tetua desa keheranan. Tumben melihat kera yang polos. Demikian juga ketika Salim gantinya diikat. Dia diam saja.

"Nah, lihat Bapak-Bapak. Kera ini jinak. Rupanya ia bukan kera disini dan juga bukan kera yang nakal. Mungkin dia hanya mencari makan disini."

Karena tindakannya yang polos, penduduk desa menjadi kasihan. Akhirnya ada yang memberikan pisang.

"Ayo makan. Bisa dimakan."

"Breuuuk..breuuk, kera Salam dan Salim menyaut." Ia paham maksudnya. Akhirnya pisang itu dimakan dengan lahap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun