Mohon tunggu...
Nyoman Sarjana
Nyoman Sarjana Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Penulis

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Melukis Hatimu Talisa

22 April 2024   19:58 Diperbarui: 22 April 2024   20:00 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Pribadi dan cerewetnya."

"Uuh, ngaco Mas nya. Emang Aku perempuan cerewet? Kan Mas yang cerewet nyuruh aku gana.., gini... Tadinya sih Aku bosen."

"Jujur, aku katakan baru kali ini aku melukis perempuan cantik yang ekspresif." Jawab Jefri sambil sesaat memandangi Talisa.

Talisa jadi salah tingkah. Ia juga tak mampu menyembunyikan getar yang muncul di dadanya. "Apakah aku jatuh hati?" Pikirnya.

Belum sempat bicara banyak, tiba-tiba Mama Talisa sudah ada disampingnya.

"Masih lama Sa? Mama ada janjian di Kuta dengan kolega bisnis. Bisakah nanti dibawakan ke Kuta."

"Mas, itu kata Mamaku." Bisa kan Mas bawa lukisan dari Ubud ke Kuta. Walau nambah ongkos." Talisa seolah merayu.

Sambil menghisap rokoknya Jefri menjawab.
"Bukan masalah bisanya. Aku biasa jualan ke Kuta.Tapi Aku tidak terbiasa membawakan model. Apalagi dia perempuan."

Talisa merenung. "Masuk akal sih ya? Pelukis seganteng dan sepinter Dia tidak pernah dekat perempuan."

"Mas, kali ini bantu saya ya. Biar Mama tidak terlambat. Mohon yaa..ini nomer hanpone ku. Nanti dihubungi ya." Talisa seolah memelas.

"Baiklah. Demi Kamu Talisa"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun