Cinta Berlabuh. (Gang Kelinci 2)
Sesampai ditempat kos, Boy membiarkan buku yang ia pungut di gang kelinci tadi. Dari pagi ia menahan lapar. Lumayan masakan rantangan berisi sayur kol plus tempe. Telor goreng dan sambal tomat. Boy begitu lahap makan.
Selesai makan seperti biasa Boy istirahat siang sebentar sebelum mengerjakan PR. Ia mendengarkan lagu yang terdengar di radio. Tak lama ia teringat akan buku catatan itu.
Boy langsung terbangun. Ia mengambil di atas meja. Uuhh..., Boy terkejut. Dia bolak-balik buku catatan berkulit ungu muda. "Apa iya Yuli yang punya? Kok bisa. Boy tidak percaya. Ia pun membuka beberapa lembar. Benar catatan IPA.
Dihalaman 9, Boy hampir tak percaya. Ia pelan-pelan membaca. "Ternyata ada goresan begini ya." Pikir Boy. Ia meneruskan membaca.
"Kapan kau mengerti. Sebegitu lama aku menanti. Sepertinya hatimu tetap membeku. Tidakkah dirimu menyisakan secuil rindu untukku. Aku tahu kau amat berarti bagi perempuan pengagummu. Tapi aku lebih kagum dari mereka. Apa kau tidak rasakan itu?"
*catatan, syair untuk perpisahan nanti
Boy tersentak. Ia mengingat-ngjngat lagi di masa itu. Sepertinya mirip. Boy pun termangu.
"Yuli, ngapain di sini? Kan semua sudah selesai ujian olah raga?"
"Aku ingin istirahat saja."
"Kamu sakit ya? Kok pegang-pegang kaki begitu?"