Perempuan-Perempuan Pencari Hantu
"Berarti tujuan kita sudah fix kan? Â Kita week end di bendungan Bendul. Ingat ya bawa perlengkapan. Kita nginap semalam."
Begitu Tiara mengakhiri pembicaraan di cafe Pojokan. Biasa anak milenial. Setiap malam minggu ada saja acaranya. Mereka bertiga memang kompak berteman dari SMA, walau sekarang mereka berpisah kampus. Ada Tiara. Ada Lisa. Ada Rumi.
Selanjutnya mereka berpisah menuju rumah masing-masing. Semua pastinya sibuk mempersiapkan kemah besok.
"Tiara, tidur dulu. Ini sudah malam." Kata Mama Tiara yang sedikit terganggu tidurnya karena berisik tiara mempersiapkan perlengkapan.
"Bentar Ma. Lagi sedikit aja," saut Tiara sambil memasukkan minyak hangat ke ransel.
Keesokan hari pagi-pagi Tiara sudah bangun. Ia menghidupkan motor biar panas. Mamanya yang sedang menikmati teh hangat di teras rumah jadi terheran.
"Ra, kok tumben pagi gini bergegas. Kamu kemana?"
"Ma, kemarin kan Tiara sudah bilang. Tiara mau kemah di Bendungan Bendul sama teman SMA. Nginap sehari." Sahut Tiara, sambil minum susu yang dibuatkan Mamanya.
"Oo, jadi toh. Emang Kamu berani. Kan lumayan sepi."
"Beranilah Ma. Apa Tiara anak kecil," sahut Tiara dengan yakin."