Mohon tunggu...
Nyoman Sarjana
Nyoman Sarjana Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Penulis

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Ratapan Anak Tiri (2)

2 April 2024   14:35 Diperbarui: 2 April 2024   14:40 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibu Marni mendekati Tari sendirian.

"Tari, kamu tidak belanja? Kamu bawa bekal?

Tari terdiam. Ia harus menjawab apa.
"Ibu tari sudah makan kok. Sebentar aja belanja.

Bu guru Marni tahu bahwa Tari seringan tidal bawa bekal.
"Tari, ini ibu bawa pisang goreng. Ibuk yang membuat silahkan dimakan. Ini air di gelas ibu. Minum saja."

Tari memandangi wajah ibu guru Marni. Melintas diingatannya tentang almarhum ibunya.

"Andai Ibu masih Ada, Aku pasti diaayangi. Sama dengan Ibu Guru Marni." Pikir Tari. Air matanya meleleh di pipi. Ia dengan lahap makan pisang goreng. Perutnya sangat lapar. Perasaan ibu guru Marni sangat sedih. Ia mengusap-usap rambut Tari.

"Tari, kamu tabah ya Nak. Tuhan akan menolongmu. Kalau ada apa-apa bilang sama Ibu ya!" Ibu guru Marni meninggalkan Tari di dalam kelas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun