Mohon tunggu...
Nyoman Sarjana
Nyoman Sarjana Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Penulis

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sebelum Ramadan

25 Maret 2024   17:03 Diperbarui: 25 Maret 2024   17:18 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Waktu begitu cepat berlalu. Selasih tidak bisa berpikir banyak. Setelah semua aman barulah bapak itu bercerita.

Sesungguhnya Ibunya adalah istri dari bapak itu. Hanya karena ada masalah dengan mertua, beliau tidak mau hidup serumah. Kejadian itu semasih aku berumur 5 tahun.

"Selasih, Aku ini Bapakmu. Itu kakakmu Radho. Wajar kamu tidak tahu karena kita berpisah saat kau masih kecil. Hubungan Bapak dengan Ibu, baik-baik saja, karena bapak juga minggat dari rumah."

Ya, Tuhan. Aku hampir tak percaya. Benarkah kejadian ini? Begitu besarkah ridho yang Tuhan berikan di bulan puasa ini?

Selasih tak berpikir panjang, setelah ayahnya menunjukkan akte perkawinan, dan juga poto-poto ketika dia masih kecil.

Selasih memeluk ayahnya erat-erat. Tangisnya tak bisa dibendung. "Ternyata sebelum ramadhan cobaanku telah berakhir," pikirnya sambil memeluk ayahnya erat-erat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun