Meski hanya digelar mulai pukul 08.00 hingga pukul 15.00 WIB, Â acara bertajuk "Ayo ke Bazar Wisata Halal" terbilang sukses (22/10). Sebanyak 50 stand peserta dari hotel, Â kuliner, Â tour n travel, Â bank, perguruan tinggi hingga komunitas memenuhi lokasi.
Acara yang digelar berbarengan Apel Hari Santri Nasional, dipadati pengunjung, terutama para santri. Usai mengikuti apel yang dipimpin oleh Walikota Malang Bapak Drs.H. Sutiaji, mereka langsung menuju ke area bazar di timur Balaikota. Â
Ramai Stand Bazar Wisata Halal
Malang merupakan salah satu kota yang dibidik untuk bisa menjalankan konsep wisata halal. Menurut Walikota Malang, Drs.H.Sutiaji, konsep ini tentu saja berdasar  pada aturan agama Islam. Namun konsepnya masih terus digodok lagi dengan menggandeng peneliti dari Perguruan Tinggi. Hal ini agar sesuai dengan acuan dan ketentuan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Bazar Wisata Halal menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Ida Ayu Sri Wahyuni,SH,M.Si, kedepan diharapkan rutin diadakan dan bisa  menjadi salah satu tujuan wisata halal untuk masyarakat Malang dan sekitarnya.Â
Beragam kuliner halal banyak ditawarkan di acara Bazar Wisata Halal. Seperti stand Dapur Bunda Aisy yang menyajikan rice bowl lengkap dengan pilihan varian isi tuna pedas dan cumi pedas. Menurut salah satu pengunjung Assaifi, Â stand ini banyak dilirik pengunjung karena berbarengan dengan waktu lunch. "Saya lihat paket tuna pedas dan cumi pedas laris manis", ungkapnya.
Sementara stand lainnya yang terlihat unik yakni dari komunitas Explore Wisata Malang. Menurut salah satu penggiat wisata Anugerah Tri, stand komunitasnya lebih mengedapankan pengenalan misi dan visi serta aktivitas komunitasnya dalam memajukan wisata Malang Raya. Selain itu juga mengenalkan budaya Topeng Malangan yang harus dilestarikan.Â
Harapan Tentang Acara Bazar Wisata Halal
Tahun ini menjadi momentum awal diselenggarakannya Bazar Wisata Halal. Banyak pihak berharap event ini bisa secara kontinyu digelar. Dengan begitu Malang bisa lebih dikenal lagi sebagai kota dengan konsep wisata halalnya. Bukan saja kulinernya yang halal, tapi juga termasuk hotel-hotel halal. Misalnya dengan menyediakan tempat ibadah atau  mushola yang layak.Â
Terkait hal itu, menurut Kasie Promo Pariwisata Disbudpar Malang Bp Agung H Buana menekankan, Â bahwa Wisata Halal intinya harus HAS. Â Hal yang dimaksud adalah Halal, Â Aman dan Sehat. "Intinya berpedoman pada hal yang Islami, " Â imbuhnya saat dihubungi penulis.
Sedangkan harapan peserta stand dari BCA Syariah, Hotel Ubud dan grup Jatim Park, mereka ingin agar acara lebih lama waktunya, termasuk publikasi sebelum hari "h". Â Sehingga semua lapisan masyarakat Malang bisa mengunjungi acara bazar ini. Â
Dari gelaran acara yang hanya berlangsung selama 7 jam itu, omset transaksi  mencapai  kurang lebih 100 juta rupiah. Untuk sebuah langkah awal menuju Wisata Halal hal yang patut diacungi jempol. Sukses acara perdana tahun ini yang digagas oleh Disbudpar Malang,  semoga bisa berkelanjutan di tahun mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H