Mohon tunggu...
Erny Kusuma
Erny Kusuma Mohon Tunggu... Wiraswasta - Suka kuliner dan jalan-jalan, kemudian diurai dalam sebuah artikel.

Penikmat indahnya wisata alam Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Fiksi Islami

Jujur Bunga Hidup yang Indah

30 Mei 2018   23:46 Diperbarui: 31 Mei 2018   09:54 960
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Insya Allah ada rejeki bunda, Nduk. Nanti bunda langsung bayarkan ke sekolahmu", ujar wanita itu. 

Waktu merambat subuh dan mereka bergegas melaksanakan sholat subuh berjamaah.                                                               

                                 ********

Suatu saat suami bunda pernah bercerita tentang suasana tempat kerjanya. Katanya di toko juragannya ada cctv terpasang disetiap sudut. Menurutnya, cctv itu mahal harganya dan tak dibutuhkan di toko. Asal semua karyawannya jujur dan disiplin. Jujur dalam arti tidak neko-neko, tidak mengambil yang bukan haknya. Kalau semua jujur suasana kerja jadi adem.

Meski tak berpunya yang penting jujur. Demikian suami mengajarkan tentang hidup jujur. Meski keadaan mepet,  insya allah ada yang membantu. Kata-kata suaminya selalu terngiang-ngiang dan sampai sekarang tetap menjadi penuntun hidupnya.

Tapi siang ini Bunda Dinda galau tingkat dewa. SPP Dinda harus dibayarkan besok. Upah buruh setrika tidak cukup untuk membayar SPP yang nunggak 3 bulan. Bunda pasrah dan segera menyetrika baju tetangga barunya.

Saat menyetrika celana kerja terasa di bagian saku ada sesuatu yang mengganjalnya. Ternyata uang lembaran seratus ribu 2 lembar.

"Ya Allah uang 200rb," jeritnya tertahan. Hatinya berkecamuk. Inikah rejekinya untuk membayat SPP Dinda? Ada bisikan, pakai saja uang itu untuk bayar SPP. Disisi lain hatinya berbisik, jangan diambil itu bukan hakmu. Kembalikan saja.

Hati bunda galau. Tiba-tiba teringat pesan suaminya, kalau hidup itu harus jujur. Jujur itu membuat hidup jadi tenang. Bergetar tangan Bunda dan segera dia selesaikan tugasnya. Kemudian mengantar baju yang sudah disetrika sekalian mengembalikan uang yang terselip di saku.

Bergegas Bunda ke rumah tetangga baru. Mengantar baju dan mengembalikan uamg yang terselip. Disodorkannya bungkusan baju yang terlipat rapi. Tak lupa dikembalikan  2 lembar uang ratusan itu. 

Rupanya si tetangga baru terkesan dengan kejujuran Bunda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Fiksi Islami Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun