Oleh : Aradelia Pinkkan WahyudiÂ
Istilah "people pleaser" mengacu pada seseorang yang memiliki dorongan kuat untuk menyenangkan orang lain, atau orang yang tidak bisa menolak permintaan orang lain. bahkan bisa sampai mengorbankan diri mereka sendiri. Mereka mungkin merasa bahwa keinginan dan kebutuhan mereka sendiri tidak penting, atau mengubah kepribadian mereka di sekitar orang lain.
Sikap tersebut mungkin baik bagi orang lain dan dipandang sebagai sosok penolong yang menyenangkan. Namun, menjadi people pleaser adalah hal yang merugikan karena bisa menghambat pekerjaan, tidak bisa mengutarakan apa yang diinginkan, hingga merasa kelelahan sendiri.
Sebagian people pleaser menyadari hal tersebut, tetapi tidak bisa berhenti untuk melakukannya. Dan sebagian lainnya tidak menyadari hingga orang lain menegurnya.
PENYEBAB SESEORANG MENJADI PEOPLE PLEASER
sebetulnya tak ada penyebab pasti mengapa seseorang memiliki sifat tersebut. Namun, umumnya penyebab people pleaser adalah rasa minder dan trauma di masa lalu, seperti broken home.
"Biasanya, hal ini muncul karena kepercayaan diri yang rendah. Faktornya ada banyak, mulai dari trauma sampai orang tua yang menuntut anaknya untuk menjadi pribadi yang membanggakan," jelas psikolog Ni Made Putri, dikutip dari rilis pers. Ni Made menjelaskan lebih lanjut kalau people pleaser dapat menimbulkan rasa frustrasi, karena orang-orang yang memanfaatkan people pleaser tidak menyadari pengorbanan yang diberikan.
people pleaser ini ingin agar semua orang untuk menyukai dirinya sebagai validasi diri dari orang lain yang sangat kuat.
People pleaser justru membiarkan dirinya dimanfaatkan oleh orang lain dan sering meminta maaf karena penuh dengan rasa bersalah maupun takut disalahkan.
CIRI CIRI SESEORANG ADALAH PEOPLE PLEASER
- Selalu minta maaf
- Merasa sulit untuk menolak permintaan selalu berkata setuju.
- Mau mengambil pekerjaan ekstra meski tidak punya waktu.
- Sering terlalu berkomitmen pada rencana, tanggung jawab, atau proyek.
- Mengatakan bahwa mereka baik-baik saja padahal sebenarnya tidak.
Ciri lain adalah saat menolak atau menetapkan batasan kemudian muncul perasaan bersalah yang sangat mendalam.
Sifat lainnya adalah takut terhadap konflik karena ada perasaan cemas, tidak nyaman, serta takut apabila tidak disetujui orang lain.
CARA MENGHENTIKAN SIFAT PEOPLE PLEASER
1. Jangan Ragu Mengambil Keputusan
Terkadang, orang yang gak enakan itu ragu-ragu dalam mengambil keputusan. Membahagiakan orang lain merupakan sesuatu yang baik. Akan tetapi, prioritaskan kebahagiaanmu sendiri terlebih dahulu.
2. Bersikap Tegas.
Tegas yang di maksud adalah berani untuk mengatakan iya atau tidak, sesuai dengan apa yang kamu rasakan. Hal ini dilakukan agar kamu tidak disepelekan orang lain. Jika kamu bersifat lembek, maka akan berisiko dimanfaatkan oleh orang lain. Jadi, mulai sekarang usahakan untuk selalu bertindak dan berkata tegas pada siapapun, ya. Karena Ketegasan ini bisa menjadi modal dasar agar dapat keluar dari zona enggak enakan.
3. Berani Menolak Permintaan.
Salah satu penyebab seseorang menjadi people pleaser adalah ketidak beranian untuk mengatakan tidak pada orang lain. Mulai sekarang, kamu harus berani mengatakan tidak, terutama jika orang lain memiliki permintaan yang merugikan diri sendiri. Menolak dapat dilakukan secara baik-baik atau tegas.
4. Jangan Ingin Terlihat Baik di Mata Orang.
Jangan ingin terlihat baik di mata orang lain, tetapi berujung merugikan diri sendiri. Kamu sendiri harus bisa membedakan mana yang baik, dan mana yang hanya dimanfaatkan karena terlalu baik.
5. Tidak usah minta maaf jika tidak perlu.
Kamu memang harus meminta maaf jika membuat kesalahan. Namun, bukan berarti kamu harus meminta maaf setiap saat; apalagi jika kesalahan tersebut bukan terletak pada kamu. Karena, kebiasaan meminta maaf yang seharusnya tidak perlu adalah ciri dari seorang people pleaser. Dengan menghentikan kebiasaan ini, kamu telah mengambil satu langkah yang baik dalam upaya berhenti menjadi seorang people pleaser.
6. Tidak usah terlalu di pikirkan.
Overthinking alias memikirkan yang tidak perlu tidak akan membantu Anda berhenti dari kebiasaan menjadi people pleaser. Justru, overthinking dapat memperparah kebiasaan ini. Oleh sebab itu, cobalah untuk berpikir secara rasional. Misalnya jika Anda harus menolak tawaran atau ajakan orang lain karena tidak punya waktu dan energi, ya sudah, tolak saja. Anda tentu sangat berhak untuk menolak jika situasi dan kondisi tidak mendukung. Jangan lantas malah berpikir yang tidak-tidak, misalnya, "Apakah ia tersinggung karena kutolak?" Masalahnya, orang lain belum tentu memikirkan hal yang sama dengan apa yang Anda pikirkan. Apabila pertemanan Anda sudah cukup dekat dan teman mengerti kondisi Anda, penolakan Anda tidak akan merusak hubungan yang sudah terjalin.
"People pleaser" bukanlah diagnosis medis atau ciri kepribadian yang diukur oleh psikolog. Sebaliknya, ini adalah label informal yang digunakan orang untuk menggambarkan berbagai perilaku.
Tapi, Jika masalah ini sudah sangat mengganggu ketenangan jiwamu, jangan ragu untuk cari bantuan profesional untuk berkonsultasi, yaa..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H