Seuntai Bunga Tanda Cinta
Jam pulang sekolah telah berlalu. Kucoba keluar kelas untuk melihat muridku khawatir ada yang belum dijemput.
Alhamdulillah aman sudah pada dijemput. Tinggal beberapa murid yang belum karena mereka menunggu kakaknya pulang. Â Selain itu insyaallah aman biasanya ayah atau bundanya sudah menunggu di taman sekolah.
Diriku segera berkemas untuk pulang. Sebelum pulang kucoba membuka bingkisan kue untuk dimakan bersama sebagian rekan guru.
Beres makan kuambil tas sekalian pamitan pulang. Pas  masuk parkiran bintangku yang cantik-cantik memanggil.
"Bu Tita Bu Tita!"
Aku segera menoleh ke belakang, ternyata bintangku yang cantik dan baik hati juga lucu lari menghampiri.
"Apa sayang, belum pada pulang?" tanyaku.
Mereka menjawab sambil memberikan tangannya, "Bunga buat Ibu!"
Seketika hati meleleh rasa kagum dan haru menyerta. Di tangan mungil ada bunga dan daun sepertinya di petik dari taman  sekolah. Â
Subhanallah alhamdullah kalimat tersebut terucap dari hati ke lisan. Diri bertanya, "Ko bisa yah mereka memiliki ide berlian seperti ini?"
Bukan hanya bunganya saja yang membuatku kagum. Higga pikir berkata itu dapat ide dari mana. Mungkinkah mereka berdiskusi punya ide ingin memetik bunga buat bu guru. Alangkah mulianya perilaku tersebut.
Segera kuucapkan terima kasih untuk mereka. Kuterima bunga tanda kasih dan cinta di hari guru. Bahagia tiada tara seluas persada memelukku. Mendadak mentari terang seakan menerangiku karena kasih sayang para bintang yang cantik, imut, dan lucu.
Sungguh luar biasa. Aksi nyata diberikan oleh anak Sd kelas 1. Sepertinya ajaran orang tuanya yang hebat memiliki peduli tinggi. Sehingga bintangnya pun meniru kebaikan yang telah diberikan. Secara tidak langsung pembelajaran sangat berharga buat mereka.
Â
Rasa bahagia melanda kuucapkan syukur Alhamdulillah diiringi doa semoga para bintang menjadi kebanggaan orangtuanya di masa sekarang dan akan datang.
"Semoga menjadi anak yang memiliki karakter qurrota a'yun dan amal jariah bagi orangtuanya" Aamiin. Â
"Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa" (Al Furqan ayat 74).
"Apabila anak adam (manusia) telah meninggal dunia, maka terputuslah amalnya darinya, kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah (sedekah yang pahalanya terus mengalir), ilmu yang bermanfaat, dan anak salih yang selalu mendoakannya," (HR Muslim).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H