Mohon tunggu...
Nyi Ai Tita
Nyi Ai Tita Mohon Tunggu... Guru - Guru suasta

Berakit rakit ke hulu berenang renang ke tepian bersakit sakit dahulu bersenang senang kemudian

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Puput dan Kak Ning

1 September 2024   06:25 Diperbarui: 1 September 2024   06:30 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Puput dan Kak Ning

"Hai putih kenapa kamu menangis di sini?"
Si putih belum bisa menjawab malah tangisannya semakin menjadi jadi.

"Hii hiii hiii, ibu ibu ibu!" ucapnya sambil memeluk gumpalan tanah.

Maaf yah, saya memanggil kamu si Putih karena bulu kamu putih. Ucap si Kuning.

Si Putih tidak menjawab dia terus aja menangis semakin keras. Sepertinya lagi sedih nih si putih. Guman si Kuning dalam hatinya.  Biarkan aja dia menangis mungkin masih sedih nanti juga ada waktunya cape pasti berhenti.

Kurang lebih satu jam si Putih lama lama diam. Setelah diperhatikan ternyata dia tertidur. Mungkin merasa cape karena menangis terus.

Si Kuning mencoba mengambil daun pisang kemudian diselimutkan ke badan si Putih.

Kasian sepertinya si Putih kehilangan induknya. Dia merasa ditinggalkan oleh orang yang sangat mencintainya.

Tidak terasa suara ayam membangunkan, "Kukuruyuk kukuruyuuk!"

Si Putih membuka mata sambil daun telinganya nampak berdiri. Beberapa saat kemudian dia bangun melirik ke kanan dan ke kiri.

Setelah dia sadar memandang tumpukan tanah. Tak terasa air mata yang sudah mengering tadi keluar lagi membasahi pipinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun