"Khairunnaasi anfauhum linnaas."
"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia." (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni hadis ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami no:3289).
Mudah-mudaha kita bisa seperti itu. Kita berdoa kepada Allah untuk diberikan kesehatan dan kemudahan juga bimbingan dalam menjalankan tugas sebagai pendidik.
6. Mendidik dengan hati
Ada ungkapan, "Mendidik dengan hati akan tembus ke dalam hati juga."
Mendidik dengan hati bisa tumbuh dari panggilan akan kesadaran diri pendidik, pentingnya  sebuah perubahan bagi peserta didik. Mendidik dengan hati, realisasinya akan selalu mencari solusi dan mencoba terus solusi tersebut direalisasikan dalam sebuah tindakan nyata.
Mendidik dengan hati akan tumbuh sebuah jalinan kegiatan proses pembelajaranb yang mengedepankan 3 hal yaitu Memunculkan kebahagiaan bukan tekanan. Mengenali peserta didik secara individu. Berikan sentuhan pemahaman bukan hafalan. (Dikutif dari kompasiana, Mendidik dengan Hati, Khairul Azan).
Itulah realisasi dari pendekatan yang harus dilakukan oleh para pendidik kepada peserta didiknya. Semoga kita bisa melakukannya dengan selalu mendapat bimbingan dan pertolongan dari yang Maha Kuasa dalam menjalankan tugas ini.
Insya Allah apa yang kita pikirkan dan kita lakukan akan mendapat pahala yang setimpal bahkan bisa lebih baik dari Allah SWT. Aamiin  yaa Rabbal aalamiin.
Artinya : "Apabila anak Adam meninggal dunia, maka putuslah semua amalnya kecuali tiga perkara yaitu: sedekah jariyah, Â ilmu yang bermanfaat, dan doa anak yang salih." (HR. Muslim).
Artinya : "Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya." "Dan Barang siapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya." (QS. Al -Zalzalah ayat 7-8).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H