Pemberdayaan perempuan tidak hanya memberikan dampak positif pada individu perempuan itu sendiri, tetapi juga berkontribusi pada ketahanan keluarga dan kemajuan sosial-ekonomi masyarakat secara keseluruhan. Menurut Astuti (2019), perempuan yang diberdayakan memiliki kapasitas yang lebih besar untuk berkontribusi pada pembangunan keluarga yang lebih sejahtera. Hal ini sangat penting, mengingat perempuan seringkali menjadi pengelola utama rumah tangga, terutama dalam hal pengelolaan ekonomi keluarga dan pendidikan anak.
Lebih jauh, pemberdayaan perempuan dapat berperan dalam meningkatkan produktivitas ekonomi. Rini (2020) menjelaskan bahwa pemberdayaan perempuan dalam sektor ekonomi, seperti melalui program kewirausahaan dan akses terhadap pelatihan keterampilan, dapat membantu perempuan untuk meningkatkan pendapatan mereka dan mengurangi kemiskinan. Pemberdayaan ekonomi perempuan juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, yang sangat diperlukan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan yang merata di seluruh Indonesia.
Pada tingkat masyarakat, pemberdayaan perempuan juga berperan dalam menciptakan perubahan sosial yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Sari (2019) mencatat bahwa perempuan yang diberdayakan sering kali menjadi agen perubahan yang mendukung pengelolaan sumber daya alam dan keberlanjutan lingkungan, serta mendorong kesadaran masyarakat mengenai isu-isu sosial dan lingkungan. Pemberdayaan perempuan dalam konteks ini memperlihatkan bahwa kesetaraan gender memiliki dampak langsung terhadap kualitas hidup masyarakat, serta dapat mempercepat pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Secara keseluruhan, pencapaian SDGs Nomor 5 sangat bergantung pada upaya pemberdayaan perempuan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan, ekonomi, politik, dan sosial. Walaupun sudah ada kemajuan yang signifikan, tantangan besar tetap ada, terutama terkait dengan norma sosial, hambatan struktural, dan kurangnya akses perempuan terhadap berbagai sumber daya. Oleh karena itu, untuk mencapai kesetaraan gender yang sejati, diperlukan kebijakan yang lebih efektif dan inklusif, serta perubahan sosial yang mendalam untuk memastikan bahwa perempuan dapat berpartisipasi secara penuh dalam pembangunan berkelanjutan.
KESIMPULAN
Secara keseluruhan, SDGs Nomor 5 tentang kesetaraan gender memegang peranan yang sangat penting dalam mendorong pemberdayaan perempuan, yang pada gilirannya akan mendukung tercapainya pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Pemberdayaan perempuan, baik dalam bidang pendidikan, ekonomi, maupun politik, dapat memberikan dampak yang luas bagi kesejahteraan individu, keluarga, dan masyarakat. Walaupun telah ada berbagai kebijakan yang mendukung pencapaian tujuan ini, tantangan besar seperti ketimpangan akses, norma sosial yang membatasi, dan hambatan struktural masih menjadi penghalang utama dalam mewujudkan kesetaraan gender yang sejati di Indonesia.
Untuk itu, diperlukan upaya yang lebih terintegrasi dan berkelanjutan dalam memastikan akses yang setara bagi perempuan di seluruh sektor kehidupan. Kebijakan afirmatif yang lebih kuat, perubahan sosial yang mendalam, serta pemberdayaan ekonomi dan politik perempuan harus menjadi prioritas untuk menciptakan masyarakat yang inklusif dan adil. Dengan keberhasilan pemberdayaan perempuan, diharapkan dapat tercapai pembangunan sosial dan ekonomi yang lebih merata dan berkelanjutan, yang tidak hanya memberikan manfaat bagi perempuan, tetapi juga untuk kemajuan bangsa secara keseluruhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H